BONTANGPOST.ID, Bontang – SMP 8 Bontang masuk daftar prioritas pembangunan ruang kelas baru melalui pendanaan pusat, menyusul SMP 7 yang lebih dulu diusulkan.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Disdikbud Bontang, Nuryadi, mengatakan usulan tersebut telah disampaikan dalam rakortek pembangunan pendidikan nasional.
“Untuk SMP 8 kami ajukan pembangunan delapan ruang kelas baru. Lahannya masih luas dan memungkinkan dikembangkan tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar,” ujar Nuryadi.
Meski sudah masuk dalam daftar usulan, belum ada keputusan final karena proses rakortek masih berjalan dan menunggu kelengkapan administrasi.
“Kami masih menunggu hasil final rakortek. Semua bergantung pada kesiapan dokumen,” tambahnya.
Berbeda dengan SMP 7 yang terkendala lahan, SMP 8 dinilai jauh lebih siap. Area sekolah masih memadai untuk pengembangan fasilitas tambahan. Jika pembangunan disetujui, kegiatan belajar mengajar dipastikan tetap berjalan normal tanpa memindahkan siswa.
“Lahannya luas sehingga pembangunan bisa paralel tanpa mengganggu KBM. Utamanya di belakang sekretariat SPMB tahun lalu. Jadi nanti bentuknya seperti huruf U,” terangnya.
Saat ini SMP 8 hanya memiliki delapan ruang kelas, sementara jumlah rombongan belajar mencapai 13. Untuk mengatasi kekurangan, sekolah terpaksa mengubah beberapa ruangan, termasuk laboratorium IPA, menjadi kelas.
“Laboratorium IPA kami pakai untuk kelas dan ruangan lainnya,” kata Kepala SMP 8 Bontang, Eko Yuli.
Usulan penambahan RKB sebenarnya telah diajukan sejak beberapa tahun lalu. Proposal juga sudah sampai ke Disdikbud, namun pihak sekolah mengakui belum merinci kebutuhan anggaran karena keterbatasan SDM. Bahkan hingga kini sekolah yang berlokasi di Jalan AP Mangkunegoro tersebut belum memiliki ruang guru, sehingga perpustakaan dialihfungsi menjadi tempat berkumpul guru.
“Kami pakai satu sif untuk pembelajaran. Tetapi ya pakai ruangan yang ada,” pungkas Eko. (ak)
















































