Pilah-pilih Saham Lapis Dua Potensial Cuan 2026: WIFI, DEWA, INET Cs Masih Menarik?

3 days ago 25

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham lapis kedua mencetak kenaikan harga yang signifikan sepanjang tahun 2025, bahkan tak jarang meningkat hingga ribuan persen. Lalu, saham lapis dua mana yang masih menarik dicermati?

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan ruang penguatan saham-saham lapis kedua masih terbuka untuk tahun 2026. Namun, lanjutnya, tidak semua saham lapis kedua akan bergerak. 

“Sesuaikan [saham lapis dua] dengan sektor andalan pemerintah di tahun 2026 mendatang, dengan sektor yang ada di saham. Karena biasanya sektor yang difokuskan pemerintah akan memberikan sentimen positif bagi sektor yang ada di IHSG, karena akan memberikan lebih banyak insentif,” ujar Nico, Selasa (2/12/2025).

Dia melanjutkan, apabila secara valuasi saham lapis dua masih lebih murah, Pilarmas Investindo Sekuritas melihat ruang penguatan untuk saham lapis dua mengalami kenaikan akan lebih terbuka lebar. 

Sejumlah saham lapis dua yang menjadi pilihan dari Pilarmas Investindo Sekuritas adalah PGAS, ERAA, AUTO, LSIP, BNGA, CTRA, BSDE, BBTN, INKP, dan ITMG.

Sementara itu, Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas Reza Diofanda menuturkan saham lapis kedua masih bisa menjadi penopang IHSG tahun depan, tetapi bukan lagi menjadi pendorong utama.

“Dengan ekspektasi meningkatnya aliran dana asing, perhatian pasar kemungkinan kembali ke saham-saham besar yang likuid,” tutur Reza.

Dalam konteks tersebut, lanjut Reza, saham lapis kedua berperan sebagai penggerak tambahan, bukan motor utama.

Adapun sejumlah saham lapis kedua yang menurut Reza menarik untuk dicermati adalah DEWA dengan target teknikal pada level Rp480-Rp500, lalu OASA dengan target teknikal pada level Rp258-Rp270 per saham, dan saham PYFA dengan target teknikal pada level Rp640-Rp680 per saham.

Bisnis mencatat, sejumlah saham lapis kedua sampai akhir tahun ini mengalami penguatan harga signifikan. Salah satu saham lapis kedua yang harganya meningkat signifikan adalah PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk. (INET).

Saham INET tercatat telah menguat 1.020,69% sejak awal tahun ini. Saham INET bergerak pada rentang Rp57—Rp745 per saham sejak awal tahun. 

Demikian juga saham yang terafiliasi Happy Hapsoro PT Cakra Buana Resources Energi Tbk. (CBRE) yang harga sahamnya meningkat 5.426% sejak awal tahun. Saham CBRE diperdagangkan pada rentang Rp18-Rp2.000 per saham sepanjang tahun ini.

Lalu, saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) yang juga menjadi salah satu anggota indeks SMC Liquid juga naik 32,11% sepanjang tahun ini. Saham INDY saat ini ditutup pada level Rp1.975 per saham.

Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI) afiliasi Hashim Djojohadikusumo juga tercatat naik signifikan tahun ini. Saham WIFI meningkat 797,56% sejak awal tahun, dan diperdagangkan pada level Rp362-Rp4.190 sepanjang 2025. 

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |