Pilah Pilih Saham Jagoan Analis di Tahun Kuda Api 2026, dari BRMS hingga EXCL

1 day ago 8

Bisnis.com, JAKARTA — Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan kinerja pasar saham masih bisa moncer pada 2026 atau di tahun kuda api. Sejumlah saham seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) hingga PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk. (EXCL) dinilai layak masuk radar investor.

Pada tahun ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) memang berkinerja kinclong. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG menguat 0,33% pada perdagangan hari ini, Kamis (4/12/2025) ke level 8.640,20. IHSG kokoh di zona hijau, menguat 22,04% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) atau sejak perdagangan perdana 2025.

Level IHSG saat ini pun mendekati target terbaru dari Mirae Asset Sekuritas untuk 2025 di level 8.700.

Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto mengatakan kinerja pasar saham Indonesia masih bisa positif pada 2026. Mirae Asset menargetkan IHSG bahkan di level 10.500 pada tahun depan.

Peluang moncernya pasar saham pada 2026 didorong oleh harapan stabilitas ekonomi makro dan perbaikan kinerja emiten. Mirae Asset memproyeksikan ekonomi Indonesia bisa tumbuh sampai 5,3% pada 2026.

“Terdapat pemulihan ekonomi lebih cepat sejak kuartal IV/2025, juga kuartal I/2026 yang diakselerasi oleh tren musiman seperti ramadan dan lebaran. Ini kemudian mendorong PDB [produk domestik bruto] yang lebih tinggi serta mendorong performa emiten,” kata Rully dalam Media Day: Desember 2025 – Outlook 2026: Momentum, Growth, and Opportunity pada Kamis (4/12/2025).

Target tersebut juga didorong oleh proyeksi berlanjutnya kebijakan moneter longgar, terutama dari The Fed. Menurutnya, Fed Fund Rate (FFR) bisa turun minimal dua kali lagi pada 2026.

“Ini kemudian memberi ruang BI [Bank Indonesia] turunkan suku bunga acuannya,” ujar Rully.

Kemudian terdapat peningkatan kinerja kredit yang mampu mendorong gerak saham sektor perbankan. Mirae Asset memproyeksikan kredit bisa tumbuh hingga 10% pada 2026. Akan tetapi, menurutnya terdapat tantangan bagi gerak pasar saham pada 2026 yakni fluktuasi nilai tukar rupiah.

Senior Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan menyatakan IHSG juga mampu terdorong oleh penguatan saham-saham perbankan pada 2026 serta saham-saham konglomerasi.

“Target proyeksi IHSG itu juga ditopang beberapa faktor, dari pertumbuhan ekonomi yang mendorong sektor perbankan, serta tren penguatan saham-saham konglomerasi yang masih berlanjut,” ujarnya.

Mirae Asset pun menempatkan saham pilihan pada 2026 didorong sejumlah faktor. Saham PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) dan BRMS misalnya diproyeksikan berkinerja unggul pada 2025 dengan lintasan earning per share (EPS) terkuat yang didukung oleh valuasi relatif menarik. Kondisi tersebut memposisikan kedua saham sebagai pilihan utama dengan pertumbuhan tinggi.

Lalu, saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) memang telah menunjukkan volatilitas tinggi, dengan EPS melonjak 1.008% sebelum anjlok hingga 75%. Akan tetapi, saham BRPT pun dinilai memiliki valuasi yang terlalu tinggi, dan penurunan return on equity (ROE) yang tajam, menandakan risiko normalisasi laba yang tinggi.

Saham emiten unggas, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dinilai akan menawarkan profil defensif paling stabil. Saham JPFA juga menawarkan pertumbuhan EPS yang stabil dan ROE yang kuat secara konsisten.

Saham lainnya yang dipilih adalah EXCL. Mirae Asset menilai meskipun valuasi EXCL masih murah, namun saham berpeluang pulih mengingat EPS-nya yang negatif dan ROE yang lemah.

______

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |