Mangrove Bontang Jadi Andalan Konservasi, Sumbang PNBP hingga Rp45 Juta per Bulan

1 day ago 9

BONTANGPOST.ID, Bontang – Upaya menjaga kelestarian mangrove di Kalimantan Timur kembali mendapat sorotan positif. Dalam rangkaian kegiatan Media Visit dan Lingkar Temu Pengelolaan Mangrove Lestari yang digelar KKMD Kaltim pada 28 November–3 Desember, rombongan memulai kunjungan di Bontang Mangrove Park, Sabtu (29/11). Lokasi ini berada dalam kawasan konservasi Taman Nasional Kutai (TNK), yang juga difungsikan sebagai wisata alam.

Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) TNK, Jumadi, menyampaikan bahwa Bontang Mangrove Park kini menjadi ruang edukasi dan rekreasi favorit masyarakat.

“Ini kawasan konservasi yang memiliki zona pemanfaatan untuk wisata. Pengunjung bisa menikmati selusur mangrove, berkemah, atau mengadakan pertemuan. Kebanyakan wisatawan berasal dari Bontang sendiri,” jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya mangrove sebagai ekosistem sekaligus benteng pertahanan dari potensi bencana.

“Mangrove adalah tempat berkembang biak kepiting, ikan, hingga udang. Secara ekologis, mangrove juga menahan abrasi dan meredam ombak besar. Karena itu keberadaannya harus dijaga,” ujarnya.

Jumadi menjelaskan bahwa Bontang Mangrove Park berada pada zona pemanfaatan dalam sistem zonasi TNK, yang mengizinkan aktivitas wisata tanpa mengambil atau memanen sumber daya hutan.

“Kami berpegang pada prinsip konservasi. Wisata hanya memanfaatkan ruang, bukan mengeksploitasi pohon atau ekosistemnya,” tegasnya.

Meski menjadi destinasi alam populer, seluruh penerimaan tiket masuk disetor sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). TNK tidak mengelola dana tersebut secara mandiri.

“Rata-rata pendapatan Bontang Mangrove Park sekitar Rp20–30 juta per bulan. Februari pernah menyentuh Rp40 juta, dan September mencapai Rp45 juta,” ungkapnya.

Secara total, kontribusi PNBP dari seluruh kawasan TNK mencapai sekitar Rp500 juta per tahun, termasuk dari Penelusuran Goa, Sangkima Jungle Park, dan Prevab Sangatta yang dikenal sebagai habitat orangutan liar. Untuk Prevab, kunjungan dibatasi maksimal 25 orang.

Selain panorama, Bontang Mangrove Park juga memiliki 16 spesies mangrove yang tumbuh alami, menjadi daya tarik bagi peneliti dan wisatawan.

“Ada yang membandingkan mangrove di Bali dan Bontang. Mereka merasakan suasana di sini lebih segar karena sebagian besar mangrove tumbuh alami,” ujar Jumadi.

Kegiatan Media Visit diharapkan memperkuat publikasi praktik baik pengelolaan mangrove di Kaltim serta meningkatkan peran masyarakat dalam konservasi.

“Semakin banyak yang tahu, semakin besar dukungan untuk konservasi,” pungkasnya. (KP)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |