Kasus HIV Baru di Kaltim Tembus 1.018, Stigma Jadi Kendala Terbesar Penanggulangan

1 day ago 10

BONTANGPOST.ID, Samarinda – Peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh setiap 1 Desember kembali menjadi momentum penting bagi Kalimantan Timur untuk memperkuat komitmen penanggulangan HIV/AIDS. Pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga pegiat komunitas menegaskan perlunya kerja sama lintas sektor demi menekan angka penularan serta menghapus stigma yang masih kuat di masyarakat.

Tema global “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response” dan tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan, Jaga Keberlanjutan Layanan HIV” menegaskan pentingnya menjaga keberlangsungan layanan HIV di tengah berbagai tantangan. Hal ini relevan mengingat Kaltim masih mencatat temuan kasus baru yang tinggi setiap tahun.

Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kaltim, Ivan Hariyadi, mengungkapkan bahwa sepanjang Januari–Oktober 2025 terdapat 1.018 kasus baru HIV. “Rata-rata setiap tahun angkanya sekitar seribu,” ujar Ivan dalam Dialog Publika TVRI Kaltim, Senin (1/12/2025).

Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara tetap menjadi wilayah dengan kasus tertinggi, seiring tingginya mobilitas penduduk. Kelompok risiko terbesar masih didominasi lelaki seks lelaki (LSL) dan pekerja seks perempuan. Sementara itu, penularan melalui jarum suntik terus menunjukkan penurunan.

Menurut Ivan, hambatan terbesar dalam penanggulangan HIV di Kaltim adalah stigma.
“Banyak yang menyangkal hasil tes dan memilih tidak berobat. Stigma membuat mereka takut datang ke layanan, padahal ini justru meningkatkan risiko penularan baru,” tegasnya.

Pegiat pendamping ODHIV di Kaltim, Rhasya, berharap peringatan Hari AIDS Sedunia dapat meningkatkan kesadaran publik.
“Stigma bahwa ODHIV tidak bisa bekerja atau bergaul masih banyak. Padahal jika rutin minum ARV, mereka bisa hidup normal, sekolah, bekerja, dan tetap produktif,” ujarnya, sambil mendorong masyarakat melakukan deteksi dini.

Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kaltim, Jurnanto, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam mendukung program penanggulangan AIDS melalui berbagai kegiatan dan pembiayaan. Ia juga menyoroti meningkatnya arus pendatang ke Kaltim yang menjadi tantangan tersendiri.
“Mobilitas yang tinggi harus diimbangi dengan sosialisasi berkelanjutan agar masyarakat memahami risiko dan cara pencegahannya,” katanya.

Seluruh pihak sepakat memperkuat edukasi publik, menekan stigma, dan mengupayakan target eliminasi AIDS di Kalimantan Timur pada 2030. (prokal)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |