Pematangan Lahan Terkendala, Relokasi SMPN 7 Bontang Mundur Tahun Depan

1 day ago 8

BONTANGPOST.ID, Bontang – Rencana pematangan lahan untuk lokasi baru SMP Negeri 7 Bontang dipastikan mundur. Pekerjaan yang semula ditargetkan berjalan pada 2025 kini berpotensi baru direalisasikan pada 2026.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang Abdu Safa Muha, mengatakan penundaan terjadi akibat keterbatasan material tanah uruk yang dibutuhkan untuk penimbunan lahan.

Pemkot Bontang, kata dia, tidak berani mengambil material dari sumber galian C ilegal karena berisiko menimbulkan persoalan hukum.

“Material tanah uruk terbatas. Kami tidak berani mengambil dari sumber ilegal,” ujarnya.

Pematangan lahan yang direncanakan seluas sekitar dua hektare itu sebelumnya dianggarkan sebesar Rp3,5 miliar. Lokasinya berada di kawasan SD Negeri 010 Bontang Utara di Jalan Brokoli, Kelurahan Gunung Elai, yang juga baru direlokasi beberapa waktu lalu.

Akibat kendala tersebut, rencana pematangan lahan harus ditunda dan akan disusun ulang, baik melalui anggaran perubahan maupun pada APBD 2026.

Sesuai arahan wali kota, kebutuhan tanah uruk rencananya akan didatangkan dari wilayah Kutai Timur. Konsekuensinya, anggaran dipastikan mengalami penyesuaian seiring perbedaan harga material.

“Pastinya ada perubahan anggaran karena harga material berbeda,” tambah Abdu.

Meski demikian, ia memastikan relokasi SMP Negeri 7 Bontang tetap menjadi prioritas. Pasalnya, hingga kini belum terdapat SMP negeri di wilayah Gunung Elai dan sekitarnya.

Sambil menunggu proses relokasi rampung, kegiatan belajar mengajar SMP Negeri 7 Bontang masih menggunakan gedung lama di Jalan KS Tubun, Kelurahan Tanjung Laut Indah. Abdu mengakui keterbatasan ruang kelas masih menjadi persoalan, bahkan beberapa ruangan seperti aula saat ini difungsikan sebagai kelas.

“Relokasi tetap jalan, hanya memang harus direncanakan ulang,” pungkasnya. (*)

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |