BONTANGPOST.ID, Bontang – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bontang sejak Selasa (21/10/2025) siang menyebabkan banjir merendam sejumlah kawasan di Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara. Air mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 14.00, dengan ketinggian mencapai selutut orang dewasa.
Salah satu warga RT 29 Api-Api Heri Subagyo, mengungkapkan bahwa air berasal dari aliran sungai yang meluap dan melimpas ke jalan. Debit air terus meningkat lantaran aliran dari wilayah Kilometer 5 Jalan Poros Bontang–Samarinda juga masih tinggi.
“Sampai sekarang air belum surut, masih terus mengalir dari arah kilo lima. Ketinggian air sekitar selutut,” ungkap Heri saat ditemui di lokasi banjir.
Menurutnya, sebagian besar warga masih bertahan di rumah masing-masing. Mereka belum melakukan evakuasi karena air baru menggenangi area jalan dan sebagian pekarangan rumah. Namun, sejumlah kendaraan sudah diamankan ke tempat yang lebih tinggi.
“Warga belum ada yang mengungsi, masih bertahan di rumah. Hanya motor dan mobil yang diungsikan ke area kantor kelurahan,” jelasnya.
Heri menuturkan, akses jalan menuju wilayah RT 29 dan RT 30 sudah ditutup untuk kendaraan roda empat. Penutupan dilakukan untuk menghindari gelombang air yang bisa memperburuk kondisi rumah warga di sekitar jalan utama.
“Jalan ditutup untuk mobil supaya airnya tidak makin besar gelombangnya. Dari arah Jalan Tennis dan sebelum jembatan belakang Bank Dhanarta sudah tidak bisa dilalui,” ujarnya.
Selain karena curah hujan tinggi, banjir kali ini juga diperparah oleh pintu air yang tidak berfungsi dengan baik. Heri menyebut salah satu pintu air yang baru dibangun tidak bisa dioperasikan karena macet dan berkarat.
“Pintu airnya ada satu yang tidak bisa naik turun, lengket karena lama tidak digerakkan. Akibatnya air mengalir terus ke permukiman,” ungkapnya.
Meski turap di sekitar sungai masih cukup tinggi untuk menahan air, namun air tetap mengalir melalui pintu air yang terbuka. Kondisi ini menyebabkan beberapa titik di RT 29 dan sebagian RT 30 tergenang.
Kantor Kelurahan Api-Api sendiri tidak terdampak langsung, namun genangan terjadi di jalan utama menuju kawasan tersebut. Hingga sore hari, warga masih berjaga-jaga sambil memantau kondisi debit air yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Hingga berita ini ditulis, air belum juga surut. (*)


















































