BMKG Peringatkan Banjir Rob Akhir Tahun, Kaltim Tetap Waspada

14 hours ago 7

BONTANGPOST.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan nasional terkait potensi banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.

Untuk Kaltim, BMKG menegaskan potensi rob tergolong tidak signifikan, namun tetap perlu diwaspadai karena bertepatan dengan puncak musim hujan.

Kepala BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Kukuh Ribudiyanto menyebut potensi rob tertinggi di Kaltim diperkirakan terjadi pada dua periode. Yakni menjelang akhir Desember 2025 dan awal Januari 2026.

“Untuk Kaltim tidak signifikan, tetapi rob tertinggi diperkirakan terjadi pada 20 Desember 2025 serta 2 sampai 3 Januari 2026. Ini yang perlu diwaspadai,” kata Kukuh.

Ia menjelaskan, potensi rob tersebut beririsan dengan puncak musim hujan pertama di Kaltim yang berlangsung pada Desember hingga Januari.

Kondisi ini dinilai dapat meningkatkan risiko banjir, terutama di wilayah pesisir dan daerah dengan sistem drainase yang terbatas.

“Yang perlu diwaspadai adalah ketika curah hujan tinggi terjadi bersamaan dengan rob. Kombinasi itu bisa memicu banjir di beberapa wilayah,” ujarnya.

Menurut Kukuh, pola musim hujan di Kaltim pada 2025–2026 diperkirakan berlangsung dalam dua puncak. Puncak pertama terjadi pada Desember hingga Januari. Sementara puncak kedua diproyeksikan muncul pada akhir Maret hingga April 2026.

“Desember dan Januari ini puncak musim hujan pertama. Puncak berikutnya diperkirakan sekitar akhir Maret sampai April tahun depan,” katanya.

BMKG juga memantau potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan ke depan. Namun hingga akhir Desember, hujan di Kaltim masih berada pada kategori menengah atau sedang.

“Informasi potensi hujan ekstrem sampai akhir Desember ini masih pada kategori hujan menengah dalam perkiraan sepuluh hari ke depan,” ujar Kukuh.

Terkait potensi angin kencang dan puting beliung, Kukuh menyebut peluang kejadian relatif kecil.

Meski demikian, kondisi tersebut tetap bergantung pada dinamika atmosfer regional, khususnya pembentukan siklon tropis di sekitar Kalimantan dan Sulawesi.

“Potensi puting beliung kecil. Tetapi kalau terbentuk siklon tropis, misalnya di utara Kalimantan atau sekitar Sulawesi, itu bisa menarik uap air dan memicu kejadian angin kencang,” jelasnya.

Ia menambahkan, secara umum potensi angin kencang di Kaltim pada Desember dan Januari masih tergolong rendah. “Untuk Desember dan Januari, potensi angin kencang relatif kecil,” ujarnya.

BMKG, lanjut Kukuh, terus melakukan pembaruan informasi cuaca dan menyampaikannya kepada instansi terkait, termasuk BPBD di daerah.

Langkah tersebut dilakukan agar peringatan dini dapat segera diteruskan kepada masyarakat.

“Kami rutin berkoordinasi dan memperbarui informasi ke instansi terkait supaya kewaspadaan bisa ditingkatkan,” katanya.

BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir dan daerah rawan banjir, untuk tetap memantau informasi cuaca resmi serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak cuaca pada akhir tahun hingga awal 2026.

Sementara itu, BMKG Stasiun Meteorologi APT Pranoto menyampaikan bahwa potensi hujan kategori menengah hingga tinggi masih akan terjadi hingga akhir Desember dan awal 2026.

Sejumlah wilayah diperkirakan mengalami curah hujan di atas normal, seperti Kutai Kartanegara bagian utara, Kutai Timur bagian barat, Kutai Barat, Mahakam Ulu, dan sebagian Berau.

Peringatan dini yang dikeluarkan BMKG pada 12 Desember mencantumkan sejumlah kecamatan yang berpotensi mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.

Di antaranya Muara Muntai, Kota Bangun, Muara Wis, Segah, Talisayan, Maratua, Gunung Tabur, serta Pulau Derawan.

BMKG juga meminta kewaspadaan terhadap potensi banjir bandang, jalan licin, pohon tumbang, hingga luapan sungai.

Kelembapan udara tercatat pada kisaran 95 hingga 98 persen, sementara suhu harian berada pada rentang yang stabil. Kondisi ini dinilai dapat memperkuat pembentukan awan hujan di beberapa wilayah. (rd)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |