BONTANGPOST.ID, Bontang – Jalan akses utama warga Kampung Ramah, di Gang Pemakaman RT 01, Kelurahan Kanaan, hingga Senin (13/10/2025) masih tertutup. Material tanah menutup pintu masuk gang tersebut, hanya tersisa jalur kecil selebar motor yang dipasang dua tiang kayu dan dirantai hingga tak bisa dilalui.
Akbar, warga RT 01 Kampung Ramah, mengatakan kondisi itu telah dilaporkan kepada Wakil Wali Kota Bontang untuk meminta bantuan. Namun, hingga kini belum ada tindakan nyata.
“Katanya Pak Wakil sudah menginstruksikan kelurahan, tapi sampai sekarang masih tertutup,” ujarnya.
Penutupan akses ini membuat aktivitas warga lumpuh. Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan dasar, terutama air bersih yang biasanya dibeli menggunakan mobil tangki.
“Sudah tiga hari tiga malam kami rasakan kondisi ini sejak Jumat lalu. Warga hanya bisa beli air galon untuk minum, tapi untuk mandi dan lainnya kurang,” keluh Akbar.
Sementara itu, aktivitas tambang di sekitar gang dilaporkan telah berhenti. Meski begitu, alat berat masih terparkir di area tambang yang berlokasi di ujung gang.
“Aktivitas tambang memang berhenti, tapi akses warga masih tertutup. Kami mohon pemerintah segera membuka jalan kami,” tambahnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, meminta Kelurahan Kanaan bersama aparat penegak hukum segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Akses tersebut diketahui merupakan jalur aktivitas tambang galian C yang juga digunakan warga untuk keluar masuk permukiman.
Polsek Bontang Barat sebelumnya telah memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak tambang, Jumat (10/10/2025). Dalam pertemuan itu, disepakati aktivitas tambang dihentikan sementara. Namun, tak lama setelah mediasi, jalan justru ditutup dengan tumpukan pasir yang diduga dilakukan oleh pihak tambang.
Agus Haris menegaskan penutupan akses warga tidak bisa dibiarkan.
“Siapa pun yang menutup akses warga, saya tidak setuju jika ada yang menghalangi kehidupan warga di sana,” tegasnya. (*)