BONTANGPOST.ID, Bontang – Perkuat dukungan terhadap pendidikan inklusif dan kelestarian lingkungan, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkolaborasi bersama SLB YPK gelar Pelatihan Pengolahan Sampah Bagi Murid Disabilitas. Program ini bagian dari upaya berkelanjutan perusahaan dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan di Kota Bontang.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim, Lendl Wibisana, mengatakan kegiatan ini dirancang dengan tujuan ganda, yakni memberikan keterampilan vokasi yang aplikatif bagi murid penyandang disabilitas, agar mampu meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri. Langkah ini sekaligus menanamkan kesadaran sejak dini, akan pentingnya pengelolaan sampah secara bertanggung jawab dan berwawasan lingkungan.
“Melalui pendekatan edukatif, Pupuk Kaltim berupaya memastikan nilai-nilai keberlanjutan dan inklusivitas dapat dipahami, dipraktikkan, dan menjadi bagian dari keseharian para peserta didik di SLB YPK,” ujar Lendl, Kamis (18/12/2025).
Dijelaskan Lendl, pelatihan ini bagian dari dukungan Pupuk Kaltim terhadap tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs Poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas, yang menekankan pentingnya pendidikan yang inklusif, adil, dan berkualitas bagi semua.
Terlebih pendekatan pendidikan inklusif yang dipadukan dengan keterampilan vokasi, memiliki peran penting karena peserta didik tidak hanya diposisikan sebagai penerima manfaat, tetapi juga subjek pembangunan yang memiliki kemampuan untuk berkontribusi bagi lingkungan hingga masyarakat sekitar.
“Melalui pelatihan ini, para murid dikenalkan proses pengelolaan sampah secara sederhana namun sistematis, mulai dari pemilahan hingga pengolahan, sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki nilai guna dan nilai ekonomi,” tandas Lendl.
Selain aspek pendidikan, kegiatan ini juga sejalan dengan komitmen Pupuk Kaltim terhadap SDGs Poin 13, tentang Penanganan Perubahan Iklim. Pengelolaan sampah yang baik, khususnya di tingkat rumah tangga dan institusi pendidikan, merupakan salah satu langkah konkret dalam mengurangi dampak lingkungan, termasuk emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari penumpukan sampah.
Untuk itu, Pupuk Kaltim memberikan dukungan penuh berupa penyediaan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan sampah di SLB YPK Bontang. Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk penyediaan tempat sampah tiga warna yang diperuntukkan bagi sampah organik, residu dan sampah laku jual, serta drum komposter dan berbagai peralatan pendukung lainnya.
Sarana ini dirancang untuk memudahkan murid dan tenaga pendidik menerapkan sistem pemilahan sampah dari sumbernya. Dengan demikian, proses pengelolaan sampah tidak berhenti pada tataran teori, tapi dipraktikkan secara konsisten dalam aktivitas sehari-hari di lingkungan sekolah.
“Materi pelatihan pun mencakup edukasi komprehensif terkait pengelolaan sampah rumah tangga. Mulai pemahaman jenis sampah, teknik pemilahan yang benar, proses pengumpulan, hingga pengolahan sampah organik menjadi kompos,” tambah Lendl.
Dirinya menekankan Pupuk Kaltim akan terus memperluas langkah serupa, dalam mendorong kemajuan pendidikan inklusi di Kota Bontang. Hal ini menjadi bagian dari peran perusahaan sebagai agen pembangunan, khhususnya memperkuat karakter generasi penerus yang andal dan berdaya saing secara menyeluruh.
“Termasuk peserta didik di SLB, memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang unggul dan berkualitas, sehingga Pupuk Kaltim menaruh perhatian khusus dengan pendampingan berkelanjutan bagi anak,” tutur Lendl.
Pupuk Kaltim menggelar pelatihan pengolahan sampah bagi siswa SLB YPK Bontang sebagai upaya mendukung pendidikan inklusif dan kepedulian lingkunganKepala Satuan Pendidikan SLB YPK, Muhtar Effendi, menyambut positif inisiatif dan dukungan Pupuk Kaltim, mengingat hal ini sangat relevan dengan visi misi sekolah dalam menyiapkan peserta didik yang mandiri, berkarakter, serta memiliki keterampilan hidup yang bermanfaat.
Hal ini juga diharap dapat menumbuhkan kebiasaan positif pada peserta didik, sehingga ke depan dapat membuka peluang pengembangan berbasis lingkungan di sekolah. Terlebih produk kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan penghijauan, sekaligus bagian dari pembelajaran kewirausahaan melalui bekal praktis.
“Dukungan Pupuk Kaltim melalui penyediaan sarana pun memungkinkan murid mempraktikkan pengolahan sampah secara konsisten, sehingga sekolah dapat mengintegrasikan hal tersebut sebagai bagian dari kurikulum dan kegiatan pembelajaran rutin,” ungkap Muhtar Effendi.(*)

















































