BONTANGPOST.ID, Bontang – Banjir rob yang bercampur air kiriman merendam akses utama menuju Kampung Bontang Kuala di tengah berlangsungnya Pesta Laut Bontang Kuala, Sabtu (20/12/2025).
Pantauan di lapangan sekitar pukul 18.30, air laut pasang yang bertemu luapan sungai menggenangi Jalan Pierre Tandean, tepatnya dari kawasan MAN menuju Kampung Bontang Kuala.
Air tampak keruh dengan ketinggian bervariasi di sejumlah titik, mulai dari mata kaki hingga sebetis orang dewasa. Kondisi ini menghambat mobilitas warga.
Sejumlah pengendara motor yang hendak keluar masuk Kampung Bontang Kuala terpaksa mencari jalur alternatif dengan melintas di atas trotoar kayu. Namun, tidak sedikit pula yang nekat menerobos genangan air. Akibatnya, beberapa sepeda motor mogok di tengah jalan.
Di lokasi, warga terlihat berkerumun di titik pembilasan kendaraan yang disediakan secara swadaya. Mereka membersihkan motor yang sempat terendam air laut guna mencegah karat dan kerusakan mesin.
Rahmah, salah seorang pengunjung Pesta Laut, mengaku motornya mogok saat melintasi genangan. Ia mengatakan baru saja menikmati kawasan Pelataran Bontang Kuala yang telah direvitalisasi sekaligus menyaksikan rangkaian Pesta Laut.
“Saya kira airnya tidak terlalu dalam, ternyata dalam dan motor sampai mogok. Lumayan mengganggu. Tadi mau lewat trotoar kayu, tapi padat motor yang lewat,” ujarnya.
Sementara itu, Udin, warga Kelurahan Bontang Kuala RT 13 yang berjualan makanan dan minuman di trotoar, menyebut banjir rob sudah terjadi sejak Kamis (18/12/2025).
Menurutnya, hampir setiap sore debit air terus meningkat, terlebih saat air kiriman dari hulu ikut naik. “Ini kemungkinan agak lama surutnya karena ditambah banjir kiriman dari hulu,” katanya.
Ia menambahkan, kondisi tersebut berdampak langsung pada pendapatannya. Saat air naik hingga ke trotoar, pembeli enggan singgah sehingga dagangan kerap sepi.
Terlebih, banjir rob di Bontang Kuala tidak hanya terjadi pada sore hari, tetapi dalam sebulan bisa terjadi dua kali bahkan kerap muncul pada pagi hari. “Kalau pagi, orang mau berangkat kerja dan antar anak sekolah jadi susah lewat,” ungkapnya.
Udin berharap pemerintah segera mencarikan solusi atas persoalan banjir rob yang sudah berlangsung bertahun-tahun di kawasan pesisir Bontang Kuala. “Ini sudah lama sekali dan sampai sekarang belum ada solusi,” pungkasnya. (*)

















































