BONTANGPOST.ID, Bontang – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Kota Bontang mengambil langkah antisipasi jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), khususnya terkait pasokan tabung gas elpiji 3 kilogram.
Langkah ini dilakukan karena pada momen hari besar keagamaan, permintaan gas elpiji melon biasanya meningkat tajam dan berpotensi menimbulkan kelangkaan di pasaran.
Kepala Bidang Perdagangan DKUMPP Bontang, Sunita Sinaga, membenarkan pihaknya telah mengajukan permohonan extra dropping kepada Pertamina.
“Kami sudah bersurat ke Pertamina untuk meminta tambahan pasokan saat Natal dan Tahun Baru,” ujar Sunita.
Ia menjelaskan, kebutuhan elpiji 3 kg saat momentum keagamaan jauh lebih tinggi dibanding hari normal, seiring meningkatnya aktivitas memasak masyarakat. Sejatinya, permohonan tambahan pasokan tersebut telah diajukan sejak awal tahun.
“Setiap Idulfitri dan Natal memang selalu kami mohonkan. Saat ini kami juga kembali melakukan koordinasi agar pasokan tetap aman,” jelasnya.
Sunita menegaskan, kecukupan pasokan diharapkan dapat menekan potensi lonjakan harga di tingkat pangkalan. Ia juga meminta masyarakat aktif melapor jika menemukan pangkalan yang menjual elpiji di atas harga eceran tertinggi (HET).
“Harga di pangkalan sudah ditetapkan Rp21 ribu. Kalau ada yang menaikkan, silakan laporkan,” tegasnya.
DKUMPP berharap, dengan adanya extra dropping, kelangkaan elpiji 3 kg di Bontang selama Nataru dapat dihindari. Tahun ini, kuota elpiji melon untuk Bontang mencapai sekitar 1,4 juta tabung.
Sementara itu, Pemkot Bontang juga telah mengusulkan kuota elpiji 3 kg untuk tahun 2026 sebesar 9.918 metrik ton, dengan sasaran rumah tangga, usaha mikro, nelayan, petani, serta sambungan rumah tangga jaringan gas. (ak)

















































