BONTANGPOST.ID – Natal selalu identik dengan momen kebersamaan. Di tengah kesibukan akhir tahun, waktu berkumpul bersama keluarga sering kali menjadi hal yang paling dinantikan.
Tak heran, hidangan yang tersaji di meja makan pun memiliki peran penting dalam menciptakan suasana hangat, akrab, dan penuh cerita. Bagi banyak keluarga di Indonesia, menu Natal bukan sekadar soal rasa, tetapi juga tentang tradisi, nostalgia, dan warisan lintas generasi.
Menariknya, hidangan Natal di Indonesia berkembang dengan karakter yang unik. Pengaruh kuliner Eropa berpadu dengan kekayaan rasa Nusantara, menghasilkan sajian yang beragam, dari makanan berat yang mengenyangkan hingga camilan manis yang menemani obrolan panjang keluarga.
Jika kamu sedang menyiapkan menu spesial untuk malam Natal atau makan siang keesokan harinya, daftar berikut bisa menjadi referensi praktis sekaligus inspiratif.
Berikut 8 resep hidangan Natal yang cocok untuk kumpul keluarga, populer di Indonesia dan relatif mudah disesuaikan dengan selera rumah tangga.
1. Ayam Kodok, Sajian Klasik Penuh Cerita
Ayam kodok sering dianggap sebagai “bintang utama” di meja makan Natal. Hidangan ini merupakan warisan kuliner era kolonial yang bertahan hingga kini, terutama di keluarga-keluarga urban. Proses pembuatannya memang membutuhkan ketelatenan, karena ayam harus dikeluarkan tulangnya tanpa merusak kulit.
Ayam utuh kemudian diisi adonan daging ayam cincang, telur, roti, dan bumbu aromatik. Setelah dikukus dan dipanggang, ayam kodok disajikan dengan saus gurih manis. Penampilannya yang megah membuat hidangan ini kerap menjadi simbol kemeriahan Natal dan kebersamaan keluarga besar.
2. Sup Brenebon, Hangatkan Suasana Natal
Cuaca malam Natal yang cenderung sejuk membuat sup menjadi pilihan tepat. Sup brenebon khas Manado menawarkan rasa yang kaya dan mengenyangkan. Terbuat dari kacang merah, iga sapi atau daging babi, serta rempah-rempah seperti pala dan cengkeh, sup ini menghadirkan sensasi hangat sejak suapan pertama.
Selain lezat, sup brenebon juga praktis disajikan untuk keluarga besar karena bisa dimasak dalam jumlah banyak. Kuahnya yang gurih cocok dinikmati bersama nasi putih atau roti, menjadikannya menu pendamping yang fleksibel di meja Natal.
3. Ikan Kuah Kuning, Segar dan Kaya Rempah
Bagi keluarga yang ingin alternatif lebih ringan, ikan kuah kuning bisa menjadi pilihan menarik. Hidangan khas Maluku dan Papua ini dikenal dengan warna kuning cerah dari kunyit serta aroma segar jahe, serai, dan daun jeruk.
Rasa kuahnya cenderung asam segar dengan sentuhan pedas, membuat ikan kuah kuning cocok menyeimbangkan menu Natal yang umumnya kaya dan berat. Sajian ini juga pas bagi anggota keluarga yang menghindari daging merah atau ingin pilihan yang lebih sehat.
4. Selat Solo, Perpaduan Jawa dan Eropa
Selat Solo sering disebut sebagai “bistik ala Jawa”. Hidangan ini mencerminkan akulturasi budaya yang kental dalam kuliner Indonesia. Irisan daging sapi dimasak dengan kuah manis encer berbasis kecap, disajikan bersama kentang goreng, buncis, wortel, dan telur rebus.
Rasanya yang manis gurih cenderung aman untuk semua usia, termasuk anak-anak. Selat Solo juga fleksibel disajikan sebagai menu utama maupun pelengkap, menjadikannya favorit di banyak perayaan keluarga.
5. Ikan Mas Arsik, Khas Batak yang Berkarakter
Ikan mas arsik adalah hidangan khas Batak Toba yang semakin populer sebagai menu perayaan, termasuk Natal. Keunikan arsik terletak pada penggunaan bumbu khas seperti andaliman, kecombrang, dan kunyit yang menghasilkan rasa pedas getir yang khas.
Selain kaya rasa, ikan mas arsik juga sarat makna budaya. Dalam tradisi Batak, hidangan ini kerap disajikan pada acara penting keluarga, sehingga kehadirannya di meja Natal terasa lebih istimewa dan bermakna.
6. Klapertart, Manis Lembut Favorit Natal
Tak lengkap rasanya Natal tanpa sajian manis. Klapertart, dessert khas Manado, hampir selalu hadir dalam perayaan Natal di Indonesia. Teksturnya lembut, rasanya manis creamy, dengan aroma kelapa muda yang khas.
Terbuat dari campuran kelapa muda, susu, telur, dan tepung, klapertart bisa disajikan hangat maupun dingin. Taburan kenari atau kismis di atasnya menambah cita rasa sekaligus tampilan yang menggugah selera.
7. Kastengel, Kue Kering Ikonik yang Tak Pernah Absen
Kastengel bisa dibilang sebagai “ikon” kue kering Natal. Aroma keju yang kuat dan teksturnya yang renyah membuat kue ini selalu habis lebih dulu di toples. Proses pembuatannya pun relatif sederhana dan cocok dijadikan aktivitas bersama keluarga menjelang Natal.
Selain disajikan untuk tamu, kastengel juga sering dijadikan bingkisan Natal untuk kerabat dan tetangga, memperkuat nilai berbagi di momen perayaan.
8. Nastar, Manis Asam yang Selalu Dirindukan
Selain kastengel, nastar adalah kue kering klasik yang nyaris wajib ada. Perpaduan adonan mentega yang gurih dengan isian selai nanas yang manis asam menciptakan rasa seimbang yang disukai banyak orang.Nastar juga memiliki daya tahan cukup lama, sehingga cocok disiapkan beberapa hari sebelum Natal. Kehadirannya di meja camilan kerap memicu nostalgia dan obrolan hangat antaranggota keluarga.
Menu Natal sebagai Perekat Kebersamaan
Delapan hidangan di atas menunjukkan bahwa menu Natal di Indonesia sangat kaya dan beragam. Dari hidangan utama yang sarat tradisi hingga camilan manis yang penuh kenangan, semuanya berperan menciptakan suasana kebersamaan yang hangat.
Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa menyesuaikan menu sesuai jumlah anggota keluarga, selera, dan waktu memasak yang tersedia. Lebih dari sekadar makanan, hidangan Natal adalah medium untuk berbagi kasih, cerita, dan kebahagiaan, nilai yang menjadi inti dari perayaan itu sendiri. (jawapos)

















































