BONTANGPOST.ID, Bontang – Wali Kota Bontang, Neni Moernaeni, melarang aktivitas penumpukan koral di Salebba, Bontang Baru. Batu tersebut ditumpuk di Jalan Cut Nyak Dien, perbatasan antara RT 13 Kelurahan Bontang Kuala dan RT 9 Kelurahan Bontang Baru.
Neni menegaskan bahwa wilayah tersebut merupakan kawasan permukiman. Sehingga tidak tepat jika dijadikan tempat penumpukan koral.
“Tidak boleh itu. Jangan dijadikan sektor barang dan jasa,” ujar Neni.
Neni meminta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) melakukan kajian secara mendalam.
Selain itu, pengawasan terhadap aktivitas yang mengganggu warga harus bisa direspons cepat.
Masyarakat sangat dirugikan dengan aktivitas tersebut, apalagi di sekitar lokasi terdapat rumah ibadah dan destinasi wisata.
Diberitakan sebelumnya, puluhan truk hilir mudik di Jalan Cut Nyak Dien, Salebba, akhir pekan lalu. Mereka mengangkut batu koral dan menumpuknya tak jauh dari Bontang Mangrove Park.
Aktivitas ini mendapat keluhan warga. Mengingat truk-truk itu melewat jalan permukiman yang padat penduduk di RT 09 Bontang Baru dan RT 13 Bontang Kuala. Ditambah dengan material yang berjatuhan dan debu. Di lokasi, terdapat dua “gunung” tumpukan batu koral.
Warga membatasi pekarangan rumahnya agar tidak dilintasi truk yang antre. Warga RT 09 Bontang Baru I Gede Asriawan mengatakan aktivitas ini justru merugikan.
Di saru sisi di lokasi tersebut dekat rumah ibadah umat Hindu dan dekat destinasi wisata mangrove milik Taman Nasional Kutai (TNK).
Baca Juga: Banyak Jalan Umum di Kaltim Rusak karena Dijadikan Hauling Batu Bara
“Ini kawasan yang padat penduduk. Banyak anak-anak, kemudian ada Pura dan Mangrove. Ini kawasan destinasi wisata dan religius. Kenapa ada aktivitas ini,” ucap I Gede Asriawan.
Keluhan yang sama juga disampaikan Ni Wayan warga RT 09 Kelurahan Bontang Baru. Dalam 3 hari ini dirinya memasang plang agar jalur depan tempat usahanya tidak jadi tempat parkir truk.
Dirinya khawatir akibat truk yang melintasi bisa merusak cor mereka. Semestinya pemilik harus melakukan sosialisasi. Tidak ujuk-ujuk bertindak dan menumpuk koral itu.
“Saya sempat beri tahu supirnya untuk tidak parkir di depan. Jalan sudah sempit lagi,” ucap Ni Wayan. (*)