Pria di Samarinda Todongkan Airsoft Gun karena Merasa Tertipu Prostitusi Online

4 days ago 12

BONTANGPOST.ID, Samarinda – Seorang pria berinisial AM (36) ditangkap polisi setelah menodongkan senjata airsoft gun jenis revolver kepada seorang perempuan berinisial WM (18).

Aksi itu dipicu rasa sakit hati karena dugaan penipuan dalam transaksi prostitusi daring.

Peristiwa bermula Selasa (26/8) sekitar pukul 14.30 Wita di Jalan Damanhuri, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang.

AM menghubungi WM lewat WhatsApp dan mengancam akan menyebarkan video asusila keduanya.

Merasa terdesak, WM datang menemui AM yang sudah menunggu di dalam mobil Pajero Sport silver. Begitu korban masuk, pintu mobil dikunci.

AM menuding WM menipunya karena tidak mengakui transfer Rp 300 ribu. WM membantah pernah menerima uang itu.

“Pelaku sakit hati karena merasa ditipu. Dia sudah transfer untuk open BO, tapi korban bilang tidak ada terima,” kata Kapolsek Sungai Pinang AKP Aksarudin Adam, mewakili Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, Senin (8/9).

Situasi semakin tegang saat rekan WM tiba di lokasi dan mengetuk kaca mobil. AM langsung mengeluarkan airsoft gun, memutar silindernya, dan membuat korban ketakutan.

Mobil kemudian melaju menuju Perumahan BTI. Di depan pos satpam, WM berhasil keluar dan meminta pertolongan. AM kabur meninggalkan lokasi.

Polisi segera menindaklanjuti laporan korban. Berdasarkan keterangan saksi, riwayat percakapan WhatsApp, serta pelat nomor mobil, keberadaan AM dilacak hingga Marangkayu. Namun, jejaknya mengarah kembali ke Samarinda.

Sekitar pukul 19.50 Wita, AM ditangkap di Jalan Angklung, Kelurahan Dadimulya, Kecamatan Samarinda Ulu. Dari tangannya diamankan satu pucuk airsoft gun berisi empat peluru organik kaliber 38 mm dan dua butir gotri.

“Pelaku kami amankan kurang dari 24 jam bersama barang bukti,” ujar Aksar.

Dari hasil pemeriksaan, AM dan WM sudah saling mengenal lewat aplikasi Michat. Keduanya pernah melakukan transaksi serupa sebelumnya. Karena merasa ditipu, AM kemudian melancarkan ancaman.

Soal senjata, AM mengaku membelinya secara online. Peluru didapat dari rumah mertuanya yang semasa hidup hobi berburu. “Kami masih dalami asal-usul senjata,” kata Aksar.

Menurut polisi, meski terdapat tanda Perbakin pada airsoft gun tersebut, penggunaan senjata tetap tidak bisa sembarangan. “Ini masih kami selidiki lebih lanjut,” tutupnya. (KP)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |