Pembebasan Lahan untuk Pengembangan Pelabuhan Loktuan Perlu Dipastikan

2 months ago 43

BONTANGPOST.ID, Bontang – Rencana Pemkot Bontang untuk melakukan pengembangan kawasan Pelabuhan Loktuan mendapat dukungan dari legislator. Anggota Komisi B DPRD, Faisal, mengatakan pemkot harus memastikan terkait lahan yang sudah dibebaskan.

Menurutnya masih ada sisa 19 rumah yang kini nasibnya masih menggantung. “Perlu ada keberanian dari Pemkot untuk melakukan pembebasan lahan. Karena ini lokasinya terpisah-pisah,” kata Faisal.

Politikus Partai NasDem ini menilai jika semuanya sudah maka pengembangan kawasan bisa lebih optimal. Termasuk dengan perluasan area parkir pelabuhan. Pasalnya kondisi ketika ada kapal penumpang datang sekitar pelabuhan dipadati oleh kendaraan penumpang maupun pengantar.

“Bahkan ini sampai ke parkiran di Masjid Terapung Selambai,” ucapnya.

Ia menyebut usulan pembebasan lahan ini kerap digaungkan saat rapat paripurna. Saat ini area parkir di pelabuhan sudah overload. Selain itu, ia juga meminta OPD teknis untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak membangun di lahan yang telah dibebaskan.

“Jangan sampai dibiarkan karena kalau sudah membangun ketika dibongkar bakal timbul masalah baru lagi,” tutur dia.

Sehubungan dengan rencana pembuatan kawasan gudang penumpukan peti kemas di samping dermaga pelabuhan sangat diperlukan. Kehadiran itu tentunya bisa menyerap tenaga kerja.

Catatannya akses untuk menuju gudang penumpukan juga harus terpisah. Hal ini demi keselamatan kendaraan penumpang yang mau masuk sekitar pelabuhan. “Kalau bisa aksesnya dibuatkan menuju arah pos 7,” terangnya.

Sebelumnya, Pemkot Bontang berencana melakukan pengembangan di kawasan Pelabuhan Loktuan. Hal ini setelah Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni melakukan kunjungan lapangan bersama KSOP, Rabu (13/8/2025).

Neni mengatakan ada area seluas empat hektare yang telah dibebaskan Pemkot Bontang untuk lokasi pengembangan. Persisnya di samping gedung Pelabuhan Loktuan.

“Nantinya lahan itu tidak ditimbun. Karena itu juga menjadi alur pasang-surut air. Bisa banjir kalau ditimbun,” kata Neni.

Pemkot Bontang memilih untuk menggunakan tiang pancang dan rigid sebagai bagian perluasan area darat. Di lokasi itu nantinya bisa digunakan sebagai gudang pasca pelaksanaan bongkar-muat. Termasuk dengan penempatan cold storage.

“Ini memerlukan kajian. Rencananya di APBD Perubahan akan dianggarkan. Termasuk bekerja sama dengan KSOP selaku pengawas,” pungkasnya. (kpg)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |