BONTANGPOST.ID, Bontang – Pengerjaan lanjutan ruang kelas baru (RKB) SMP Negeri 1 Bontang dilaksanakan tahun ini. Kontraktor pun sudah mulai melakukan pengerjaan sejak mangkrak pada 2023. Sekretaris Komisi A DPRD Bontang Saeful Rizal meminta kontraktor yang mengerjakan proyek lanjutan agar menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan sesuai spesifikasi teknis.
Ia menyayangkan proyek pembangunan RKB yang sempat mangkrak. Akibat regulasi, proyek tidak bisa dilanjutkan pada 2024 karena tidak diperbolehkan penganggaran dua tahun berturut-turut. Baru pada pertengahan 2025, proyek kembali dilelang dan dilanjutkan pengerjaannya.
“Pembangunan ini sangat dibutuhkan sekolah, terutama para siswa. Harus selesai sebelum akhir tahun dan kualitasnya wajib diawasi ketat oleh Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan),” kata Saeful.
Politikus PKS ini menekankan dua aspek utama yang perlu menjadi perhatian Disdikbud. Keduanya sangat berkaitan dengan tujuan akhir yakni kualitas bangunan.
“Jangan sampai karena mengejar waktu, pekerjaan malah asal-asalan. Itu bisa membahayakan keselamatan siswa saat gedung digunakan nanti,” ucapnya.
Diketahui, progres pembangunan RKB saat ini sudah mencapai 72 persen. Menyisakan sekitar 28 persen. Karena keterbatasan ruang kelas, SMPN 1 Bontang terpaksa memberlakukan sistem shift belajar, bahkan sampai Sabtu.
“Ini bukan cuma merugikan siswa, tapi juga orang tua. Dampaknya bisa menurunkan kualitas pembelajaran secara keseluruhan,” tutur dia.
Sebelumnya, Kabid Pendidikan Disdikbud Nurhadi mengatakan, proses lelang baru rampung pada akhir Juli. Ia pun optimistis, meskipun pengerjaan hanya berlangsung 150 hari tetapi dapat dilaksanakan tepat waktu.
Pasalnya, konstruksi fondasi telah ada. Kontraktor pemenang tender hanya melanjutkan sisa pengerjaan yang belum dirampungkan. Mulai dari pemasangan plafon, plester dinding, dan lantai. “Sebelumnya progresnya telah mencapai 72 persen. Artinya ini hanya menyasar 28 persen sisanya,” ucapnya.
Berdasarkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek ini dimenangkan oleh CV Bambapuang yang berlokasi di Berebas Tengah. Nilai penasarannya yakni Rp2,7 miliar. Saat ini kontraktor sudah melakukan pembersihan di area pengerjaan.
Namun demikian, dalam pagu anggaran ini tidak hanya konteksnya melanjutkan RKB. Terdapat beberapa penambahan pengerjaan meliputi pemasangan paving block di depan gedung RKB serta pembuatan saluran drainase. “Kalau rehab, kantin tidak masuk dalam anggaran ini,” tutur dia.
Bangunan RKB itu terdiri dari tiga lantai. Jumlah ruang kelas yakni 12. Artinya tiap lantai hanya berisi empat ruang kelas. Di bagian samping terdapat fasilitas toilet. (*)