Lomba Melamun Berhadiah Jutaan Rupiah Meriahkan HUT RI di Kukar

2 months ago 65

BONTANGPOST.ID, Tenggarong – Peringatan kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia (RI) di hulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terasa sangat hebat bin unik.

Jika peringatan HUT RI biasanya dirayakan dengan lomba tarik tambang, balap karung, makan kerupuk dan sebagainya. Di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, warga setempat justru menggelar lomba melamun.

Warga yang tergabung dari pemuda hingga lanjut usia (lansia) turut berpartisipasi dalam lomba melamun ini. Saling adu ketahanan menatap kekosongan selama waktu yang ditetapkan panitia.

Ternyata, lomba ini timbul secara spontan tanpa ada rencana di awal melaksanakan lomba.

Wakil Ketua Panitia HUT RI Desa Muara Kaman Ulu, Deni Saputra, mengungkapkan hal ini. Ia menyebut bahwa rangkaian lomba ini telah berlangsung sejak 3 Agustus.

Pada 10 Agustus ini merupakan hari terakhir pelaksanaan lomba yang berlangsung di Gelora Muso bin Salim, Lapangan Sepakbola Desa Muara Kaman Ulu.

“Jadi lomba ini menantang peserta untuk duduk dengan ekspresi datar. Mereka nggak boleh merespons interaksi dari penonton. Ekspresi harus tetap, biarpun ada yang mencoba mengganggu,” ungkap Deni saat dihubungi awak media, Minggu (10/8).

Peserta sendiri ditantang untuk melamun selama satu jam, tanpa henti. Sebelumnya direncanakan peserta akan melamun selama tiga jam, namun Deni menyebut waktu dipangkas berdasarkan kesepakatan bersama. Tantangan sejati peserta adalah harus menahan gangguan dari orang lain.

“Jadi peserta harus menahan gangguan dari luar, kayak tatapan muka atau gestur lucu. Yang penting nggak nyentuh peserta saat ngelamun,” ucapnya.

Penilaian pun dilakukan oleh tiga juri melalui rekaman video. Dan pemenangnya ditentukan melalui juara satu, dua dan tiga dengan total hadiah hingga jutaan rupiah.

Antusiasme warga setempat dalam mengikuti lomba ini sangat tinggi, sebagaimana syaratnya hanya minimal berumur 15 tahun dan warga setempat.

Deni menyebut pendaftar sempat mencapai 50 orang, namun panitia harus membatasi hanya 36 orang karena keterbatasan tempat.

“Antusiasme tinggi, bahkan mahasiswa yang KKN di sini juga ikut meramaikan,” lanjut Deni.

Hadirnya lomba ini timbul dari spontanitas. Pihak desa sebelumnya telah melaksanakan acara beseprah, dan lomba melamun ini lomba terakhir.

Sebagai kategori perdana, lomba melamun ini sudah menjadi bahan cerita tersendiri warga dengan berbagai ekspresi unik melamun mereka.

“Lomba melamun ini lomba terakhir. Puncak lomba akan dilanjutkan dengan jalan santai, zumba dan pada sore harinya penyerahan hadiah,” pungkasnya. (moe)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |