BONTANGPOST.ID – Letnan Jenderal (Purn) Djamari Chaniago dilantik Presiden Prabowo sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada Rabu, 17 September 2025. Chaniago menggantikan posisi Budi Gunawan.
Sosok asal Padang, Sumatera Barat, ini punya rekam jejak panjang, baik di dunia militer maupun di ranah sipil.
Djamari lahir 8 April 1949 dan menempuh pendidikan di Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1971. Kariernya menanjak melalui sejumlah posisi penting: Pangdam III/Siliwangi (1997–1998), Pangkostrad (1998–1999).
Lalu Wakil KSAD (1999–2000), hingga Kepala Staf Umum TNI (2000–2004). Sejumlah tanda jasa militer ia kantongi, mulai dari Bintang Dharma hingga Yudha Dharma Pratama.
Namanya pernah disebutkan dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memutuskan pemberhentian Prabowo Subianto dari dinas militer pada tahun 1998.
Pensiun dengan pangkat letnan jenderal, ia kemudian aktif di sektor sipil: anggota MPR RI, juga sempat menjadi Komisaris Utama PT Semen Padang.
Terlibat Pengeroyokan Anggota TNI
Djamari sempat terlibat kejadian ketika rombongan motor gede (moge) Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter atau HOG SBC mengeroyok anggota TNI saat turing di Bukittingi, Sumatera Barat, pada 30 Oktober 2020.
Pengeroyokan terjadi karena moge klub Djamari bersenggolan dengan anggota motor TNI. Akibatnya, dua personel Intel Kodim 0304/Agam terluka akibat pengeroyokan tersebut. Video pengeroyokan amatir sempat viral di media sosial.
Pernah Pecat Prabowo Subianto
Djamari Chaniago, yang pangkat terakhirnya adalah Letjen, diketahui merupakan anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP).
DKP adalah dewan yang memutuskan Prabowo terbukti melakukan pelanggaran ketika terlibat dalam operasi malware sejumlah aktivis pada tahun 1997-1998. (KP)