BONTANGPOST.ID, Bontang – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) kembali mencatat keberhasilan dalam mendorong pertumbuhan UMKM lokal yang maju dan berdaya saing di Kota Bontang. Tidak hanya pada tataran lokal dan nasional, sejumlah pelaku usaha binaan Perusahaan menunjukkan perkembangan signifikan dengan menembus pasar ekspor.
Dua usaha binaan, yakni PT Sekatup Sari Indonesia dan Abon Jaya Mandiri, sukses menjalin kontrak pemasaran produk ke luar negeri, masing-masing ke Amerika Serikat dan Thailand. Keberhasilan ini tidak hanya membuktikan kualitas produk UMKM binaan Pupuk Kaltim mampu bersaing di pasar global, namun juga menjadi tonggak penting perjalanan usaha kecil di Kota Bontang untuk dikenal luas hingga mancanegara.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, mengungkapkan Sekatup Sari Indonesia dengan produk unggulan berupa herbal teh gaharu serta berbagai jenis makanan ringan, berhasil menarik minat DUAC, sebuah perusahaan yang berbasis di Washington, Amerika Serikat. Dari hasil kesepakatan yang terjalin, sebanyak 1.000 boks produk akan dikirim setiap tahunnya, dengan nilai kontrak USD1.686.
Sementara Abon Jaya Mandiri, dengan spesialisasi pada produksi berbagai jenis abon, berhasil menjalin kesepakatan dengan Anawin Rotto dari Thailand. Kesepakatan ini dituangkan dalam bentuk Letter of Intent (LoI), dengan kuantitas pengiriman mencapai 280.800 bungkus per tahun, dengan nilai kontrak USD178.139,52.
“Dua kontrak ini menandai tonggak penting perkembangan UMKM binaan, yang menunjukkan bagaimana produk olahan khas Indonesia, mampu dikenal luas serta mendapat apresiasi tinggi dari pasar luar negeri,” ungkap Lendl, Rabu (17/9/2025).
Dijelaskan Lendl, kontrak yang berhasil dijalin dua UMKM binaan ini diharap menjadi motivasi seluruh mitra binaan Pupuk Kaltim, mengingat jalan menuju pasar global bukan hal yang mustahil. Hal itu bisa ditempuh dengan konsistensi, komitmen menjaga kualitas, serta pemahaman pasar yang tepat. Pencapaian ini juga memiliki arti penting dari sisi kontribusi ekonomi lokal, dimana kehadiran kontrak internasional memberikan peluang peningkatan pendapatan bagi pelaku usaha, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat posisi produk khas daerah di pasar global.
“Ini menjadi bukti nyata UMKM kita memiliki potensi luar biasa. Mereka mampu membuktikan bahwa produk lokal, jika dibina dengan baik dan didukung standar mutu yang tepat, akan mampu bersaing di tingkat global,” terang Lendl.

Dirinya menyebut, Pupuk Kaltim akan terus memperluas pendampingan, agar semakin banyak UMKM yang mengikuti jejak keberhasilan ini, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pengembangan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan usaha kecil. Pupuk Kaltim pun menyiapkan sejumlah program lanjutan, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas, pengembangan strategi branding, hingga fasilitasi akses ke pameran internasional.
“Pupuk Kaltim optimistis kesuksesan dua binaan ini akan memicu semangat baru bagi UMKM lainnya. Kami ingin mitra binaan menyadari bahwa mereka memiliki peluang yang sama, asal mau berusaha dan menjaga kualitas,” tambah Lendl.
Pimpinan Sekatup Sari Indonesia Hainun, capaian ini menjadi motivasi untuk terus memperluas inovasi produk minuman herbal berbasis gaharu yang memiliki khasiat kesehatan, sehingga bisa diterima lebih luas oleh konsumen mancanegara. Terlebih dengan kesinambungan pembinaan Pupuk Kaltim secara intensif, lini usaha yang dikelolanya mampu tumbuh produktif secara signifikan.
“Kami sangat beruntung bisa difasilitasi dan didampingi Pupuk Kaltim sejak awal, termasuk dipertemukan dengan buyer potensial. Akhirnya kini kami bisa menjadi pelaku UMKM Bontang yang berhasil menembus pasar ekspor,” ujar Hainun.
Hal senada turut diungkap pemilik usaha Abon Jaya Mandiri, Astril Wedy, yang mengatakan kontrak dengan buyer Thailand menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menjaga konsistensi produksi dalam skala besar, agar kebutuhan pasar internasional tetap terpenuhi dengan kualitas terbaik.
“Seusai dengan komitmen pembinaan Pupuk Kaltim, kami akan terus menjaga kualitas produk secara konsisten agar ke depan peluang ini bisa lebih dimaksimalkan,” ucap Astril Wedy.(*)