Aktivitas Tambang Ilegal Masih Berjalan, NUGAL Institute Minta Aparat Tegas

1 month ago 27

BONTANGPOST.ID – Aktivitas tambang ilegal kembali mencuat di kawasan yang dikenal sebagai “koridor” Kilometer 25 Jalan Poros Samarinda–Bontang. Peneliti NUGAL Institute Merah Johansyah, menilai persoalan ini bukanlah hal baru.

Menurutnya, jika pemerintah dan aparat penegak hukum serius, setidaknya 160 titik tambang ilegal yang tersebar di Kalimantan Timur bisa diungkap tuntas.

“Jangan hanya berhenti di pelaporan dan pembubaran. Harus jelas siapa penadahnya, siapa backing di belakangnya, hingga siapa pemilik tambangnya. Itu yang tak pernah terungkap,” tegas Merah.

Ia mendesak Dinas ESDM, DLH Kaltim, hingga kepolisian segera bergerak bersama tanpa saling menunggu. Jika tidak, kata dia, dugaan masyarakat bahwa ada oknum yang melindungi aktivitas tambang ilegal bisa saja benar.

Desakan ini semakin menguat setelah adanya laporan dari media bahwa aktivitas hauling batu bara tetap berlangsung pada Minggu (17/8/2025) malam, meski sudah ramai diberitakan sebelumnya.

Padahal aktivitas tersebut jelas merugikan negara. Selain hilangnya potensi penerimaan negara, jalan umum pun rusak akibat dilintasi truk pengangkut batu bara.

“Jangan sampai janji Pak Prabowo untuk memberantas tambang ilegal hanya sebatas omong kosong,” ujarnya.

Merah juga menekankan pentingnya transparansi dalam proses penanganan kasus. Ia khawatir jika tidak ada ketegasan, para pelaku hanya akan berganti wajah dan kembali menambang.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas tambang batu bara ilegal kembali terlihat di Km 25 Poros Samarinda–Bontang, Kecamatan Marangkayu, Sabtu (16/8/2025). Informasi yang diterima redaksi menyebut, pengerukan dengan alat berat telah berlangsung tiga hari terakhir. Batu bara hasil galian ditumpuk di dekat jalan utama sebelum diangkut ke pelabuhan di Marangkayu.

Sebuah video berdurasi 22 detik memperlihatkan jalan yang sudah diratakan untuk mempermudah hauling. Lokasi penumpukan pun terlihat tak jauh dari permukiman warga.

Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Hari Supranoto, saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan resmi terkait aktivitas ini. “Terima kasih informasinya, nanti akan kami cek,” ujarnya. (Dwi Kurniawan Nugroho)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |