Wali Kota Neni Moerniaeni Bentuk Satgas Atasi Kemiskinan Ekstrem

1 week ago 15

BONTANGPOST.ID, Bontang – Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengambil langkah sigap dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Bontang.

Dalam sambutannya di Gerakan Pangan Murah, Senin (3/3), orang nomor satu di Bontang itu segera membentuk satgas.

“Hari ini rapat dengan sekkot dan esselon dua langsung dibikin satgasnya. Ketuanya langsung wali kota,” kata Neni.

Menurutnya penanganan kemiskinan ekstrem itu masuk program 100 hari kerja dengan Agus Haris. Minimal menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Namun target yang dipatok secara pribadi ialah zero kemiskinan ekstrem.

Pihaknya pun juga sudah melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan. Bahkan sudah ada perusahaan yang akan menjadi orangtua asuh terhadap enam kepala keluarga miskin di Loktuan.

“KMI (PT. Kaltim Methanol Industri) sudah bersedia menjadi orangtua asuh yang akan menangani 17 orang yang masuk kategori tersebut,” ucapnya.

Terkait dengan rencana pemberian bantuan tiap bulannya untuk warga yang masuk klasifikasi kemiskinan ekstrem juga dipastikan berjalan. Namun program tersebut akan segera dimasukkan dalam pergeseran anggaran mendahului perubahan.

“Karena orang miskin itu merupakan tanggungan negara. Semua program itu harus masuk RPJMD dulu baru bisa dieksekusi,” tutur dia.

Bahkan Neni pernah mengecek dan terdapat warga yang masuk klasifikasi miskin ekstrem di Bontang. Salah satu indikatornya yakni di huniannya tidak memiliki jamban dan tidak layak huni.

Diketahui, sebanyak 149 jiwa dari 42 Kepala Keluarga (KK) di Bontang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka tersebar di tiga kecamatan dengan jumlah terbanyak berada di Bontang Selatan.

Di Kecamatan Bontang Selatan, terdapat 82 jiwa atau 23 KK yang masuk dalam kategori miskin ekstrem. Kelurahan Berebas Tengah menjadi wilayah dengan jumlah terbanyak, yakni 42 jiwa dari 12 KK.

Kemudian, Kelurahan Tanjung Laut mencatat 15 jiwa dari 4 KK, disusul Kelurahan Tanjung Laut Indah dengan 14 jiwa dari 4 KK, serta Kelurahan Berbas Pantai yang memiliki 11 jiwa dari 3 KK.

Sementara itu, di Kecamatan Bontang Utara, terdapat 59 jiwa dari 16 KK yang tergolong miskin ekstrem. Kelurahan Api-Api menjadi wilayah dengan jumlah tertinggi, yakni 21 jiwa dari 5 KK.

Selanjutnya, Kelurahan Loktuan mencatat 17 jiwa dari 6 KK, Kelurahan Bontang Baru sebanyak 11 jiwa dari 3 KK, dan Kelurahan Gunung Elai sebanyak 10 jiwa dari 2 KK.

Di Kecamatan Bontang Barat, jumlah warga miskin ekstrem mencapai 8 jiwa dari 3 KK. Dari jumlah tersebut, 5 jiwa dari 2 KK berada di Kelurahan Kanaan, sementara 3 jiwa dari 1 KK tercatat di Kelurahan Belimbing. (ak)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |