Profil Paus Leo XIV; Dari Daerah Terpencil Peru, Jembatan antara Tradisi dan Pembaruan

4 days ago 9

BONTANGPOST.ID – Umat Katolik di seluruh dunia tengah menyambut paus terpilih 2025. Kardinal Robert Francis Prevost menjadi Paus ke-267 setelah asap putih mengepul di Kapel Sistina, Kamis (8/5/2025).

Kardinal yang memilih Paus Leo XIV sebagai nama kepausan ini menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu.

Paus Leo XIV adalah Paus pertama dari Amerika Serikat dan orang kedua dari Benua Amerika yang memimpin 1,4 miliar umat Katolik.

Terpilih dalam konklaf cepat yang hanya memakan tiga putaran suara, Paus baru 2025 ini muncul di balkon Basilika Santo Petrus disambut sorak puluhan ribu umat.

Pengumuman resminya dibacakan oleh Kardinal Dominique Mamberti, Kamis (8/5/2025), hanya sehari setelah konklaf dimulai.

Profil Paus Leo XIV

Kardinal Robert Francis Prevost Lahir di Chicago, 14 September 1955. Ia dibesarkan dalam keluarga berdarah campuran Prancis, Italia, dan Spanyol.

Ia bergabung dengan Ordo Santo Agustinus di usia muda, menempuh pendidikan di Universitas Villanova kemudian belajar hukum kanon di Roma. Ia ditahbiskan sebagai imam pada 1982.

Namun, jalan hidupnya lebih banyak ditempa di Amerika Latin. Sebagai misionaris di Peru sejak 1985, Kardinal Prevost berkarya di daerah-daerah terpencil sebelum diangkat menjadi Uskup Chiclayo pada 2015. Ia menghabiskan hampir dua dekade melayani komunitas Katolik di sana.

Kardinal Prevost dikenal dekat dengan Paus Fransiskus. Ia dipercaya memimpin Dikasteri untuk Para Uskup, badan penting yang menyusun peta kepemimpinan Gereja global.

Ia juga menjabat sebagai Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, wilayah dengan populasi Katolik terbesar di dunia.

Rekam jejak Paus Leo XIV memperlihatkan sosok yang tenang namun progresif. Ia termasuk tokoh yang mendorong keterlibatan perempuan dalam proses pemilihan uskup, sebuah langkah yang mencerminkan semangat reformasi Fransiskus.

Paus Leo XIV dipandang sebagai jembatan antara tradisi dan pembaruan. Ia dikenal moderat dan komunikatif, dengan fokus pada pelayanan kepada yang terpinggirkan, serta advokasi isu sosial dan lingkungan. Ia menyebut dirinya “seorang misionaris yang kebetulan bekerja di Roma”.

Dalam pidato singkat perdananya, ia menyerukan semangat persaudaraan global: “Setiap manusia memegang peran dalam membangun dunia yang lebih adil dan damai.”

Dengan latar belakang lintas budaya, pengalaman pastoral luas, serta pijakan kuat pada nilai keadilan dan inklusivitas, Paus Leo XIV diharapkan membawa Gereja Katolik melangkah lebih dekat ke umat di berbagai penjuru dunia. (*)

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |