Siapkan Saluran Pembuangan Air untuk Atasi Banjir Imbas Proyek Tol IKN

2 days ago 8

BONTANGPOST.ID, Balikpapan – Persoalan banjir di Karang Joang, Balikpapan bukan tanpa solusi. Pemilik proyek Tol IKN disebut sudah mendengar aspirasi warga.

Untuk persoalan banjir di RT 5, Karang Joang dampak pembangunan Tol IKN Seksi 3A, Kaltim Post mengonfirmasinya ke salah satu manajer konstruksi.

Dicky Andrianto selaku Construction Manager Paket Tol IKN 3A dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk membeberkan, banjir yang terjadi di RT 5 tersebut sudah ada sebelum Tol IKN hadir di wilayah tersebut.

“Jadi wilayah RT 5 dan 6 itu memang daerah yang rawan banjir. Pun sudah ada (banjir) beberapa kali sebelum adanya kita (Tol IKN) masuk. Karena areanya cekungan sehingga semua aliran air berkumpul di sana. Dengan adanya proyek jadi masyarakat mengira banjir itu terjadi gara-gara proyek,” ucap Dicky, Kamis (30/1).

Terkait penanganannya pun, Dicky menyebut pihaknya sudah beberapa kali melakukan upaya mengurangi banjir.

Yakni dengan memaksimalkan pembuangan melalui saluran air yang sudah ada. Adapun skema selanjutnya, kata dia, sudah disiapkan dan sedang dikerjakan.

“Sesuai rencana, kami sedang buatkan saluran yang lebih besar dari saluran eksisting yang selalu tergenang banjir sejak dulu. Nanti dihitung kecukupannya seberapa dengan kebutuhannya. Kami sudah keluarkan gambar untuk pekerjaan salurannya. Dikerjakan sesuai gambar dan lokasi yang sudah ditentukan. Itu sudah berjalan. Sambil saluran lama kami bersihkan terus. Sedimentasi diangkat. Jadi kalau hujan alirannya lebih lancar,” urainya.

Adapun terkait progres Tol IKN yang tengah dikerjakan Adhi Karya, Dicky memaparkan saat ini pihaknya tengah menangani Seksi 3A-2, lanjutan dari Seksi 3A-1.

Di mana secara persentase sudah 60,86 persen per 30 Januari 2024. Dengan akses keluar dan masuk dari Tol Balsam menuju Tol IKN. Termasuk pekerjaan perlintasan antara Tol IKN dan Tol Balsam.

“Sejauh ini masih on schedule (sesuai jadwal). Hanya memang ada beberapa spot yang belum dikerjakan karena faktor pembebasan lahan. Spot ini termasuk yang untuk main road. Salah satunya di daerah Kilometer 10 dan Kilometer 11. Ada yang dekat Indomaret itu ada rumah sama lahan yang belum bebas,” ujarnya.

Persoalan pembebasan lahan itu ungkapnya memang menghambat pekerjaan. Titik – titik yang belum bebas tersebut membuat pihaknya tidak bisa bekerja secara konstan.

Belum lagi faktor cuaca. Di mana belakangan hujan turun deras. Pun jika hujan ringan berlangsung cukup lama. Membuat mobilisasi kendaraan dan material terhambat karena jalan yang licin.

“Beberapa pekerjaan memang tidak bisa dilakukan saat hujan. Namun saat cuaca sudah membaik, kami selalu mengoptimalkan pekerjaan di lapangan. Saat cuaca baik pun pekerjaan pengecoran dan pengaspalan dilakukan hingga 24 jam,” ujarnya. (rd)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |