Bincang Santai dengan Komisaris Pupuk Kaltim Etha Rimba Paembonan

6 days ago 7

BONTANGPOST.ID, Bontang – Lambaian tangan Etha Rimba Paembonan menyambut kedatangan saya dan rekan di kediamannya, di Kelurahan Kanaan, Bontang Barat. Disertai senyum khasnya dia mempersilahkan masuk. Kami diterima di ruang tengah. “10 menit lagi, sambil nonton dulu,” kata Etha.

Ketika kami tiba, Etha tengah berjalan di atas treadmill. Sambil berolahraga, istri Henry Pailan Tandi Payung ini menyaksikan siniar yang diputar melalui televisi. Kami duduk sekira lima meter darinya. Tak sampai 10 menit, dia mengakhiri olahraga, lalu duduk di hadapan kami. “Paling tidak sehari jalan 35 menit. Kalian juga harus rajin olahraga,” ujarnya.

Saya dan rekan beberapa kali berkunjung ke kediaman Etha. Tidak selalu untuk wawancara. Bahkan lebih sering hanya mengobrol. Termasuk pertemuan pada Senin (27/1/2025) malam itu. Tapi saya meminta izin agar salah satu bagian perbincangan kami bisa ditulis. Yakni, terkait jabatan terbaru Etha: Komisaris Pupuk Kaltim.

Etha menjabat sebagai Komisaris Pupuk Kaltim sejak 25 November 2024. Dia merupakan satu-satunya perempuan di antara enam Dewan Komisaris Pupuk Kaltim. Tak hanya itu, perempuan kelahiran 11 Juni 1978 itu adalah warga Bontang pertama yang dipercaya sebagai komisaris di perusahaan kelas dunia tersebut.

Dipercaya sebagai komisaris, bagi Etha, tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Terlebih, kata dia, tak pernah sekalipun terbesit bakal berada di posisi itu. “Siapa sih Etha? Bukan pejabat, tapi dipercaya sebagai komisaris,” ucapnya.

Proses hingga disahkan sebagai Komisaris Pupuk Kaltim diakuinya berjalan selama dua pekan. Menurutnya, itu cukup mendadak. Dalam prosesnya, dia harus mundur sebagai anggota Partai Gerindra. “Karena sesuai aturan memang tidak diperbolehkan terafiliasi dengan partai politik,” terang Wakil Ketua DPRD Bontang periode 2014-2019 tersebut.

Sebagai komisaris, Etha menyebut akan lebih berfokus pada hal yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Terutama yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).

Sebagai gambaran, Realisasi kontribusi Pupuk Kaltim melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di Kota Bontang sepanjang tahun 2024 mencapai Rp23,2 miliar. Gelontoran rupiah tersebut terbagi dalam delapan bidang prioritas. Dengan sasaran utama meningkatkan pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang. Jumlah itu merupakan yang tertinggi di antara perusahaan lain yang beroperasi di Bontang. “Mari sama-sama berdoa agar jumlahnya semakin bertambah,” kata Etha. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |