BONTANGPOST.ID, Balikpapan – Curah hujan tinggi yang mengguyur Balikpapan pada 25 Januari 2025 siang lalu membuat Saripudin bergegas pergi ke Blok D8 Perumahan Griya Karang Joang Asri 2.
Diduga proyek Tol IKN jadi salah satu pemicu rumah Saripudin dan warga lainnya terendam banjir.
Sebagai ketua RT 62, Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara, dirinya kembali dapat laporan. Banjir lagi-lagi melanda 14 rumah di blok tersebut. Hujan saat itu turun pada pukul 14.00 Wita. Sejam kemudian, air sudah masuk ke rumah ke rumah warga.
“Kami di sini sudah enam tahun. Aman-aman saja. Namun sejak Tol IKN (Ibu Kota Nusantara) ada, lingkungan kami kebanjiran. Sejak 2024 sampai sekarang belum mendapatkan solusi terbaik dari pihak Tol IKN. Karena selalu banjir setiap turun hujan,” kata Saripudin ditemui Kaltim Post di kediamannya, Jumat (31/1).
Saripudin lantas mengajak Kaltim Post melihat kondisi di lapangan. Menyusuri penyebab banjir. Secara lokasi, Perumahan Griya Karang Joang Asri 2 memang berbatasan langsung dengan proyek Tol IKN.
Jika ditarik garis lurus, jarak terdekat yakni Blok D8. Yang kerap kebanjiran, hanya sekitar 400 meter dari bahu jalan bebas hambatan Seksi 3A.
Melewati perkebunan warga, dirinya mengungkapkan dulunya, lahan yang kini jadi tol adalah bentangan alam yang jadi kawasan tangkapan air.
“Dulu buangan air semua di sini. Ada sungai-sungai kecil. Tetapi begitu ada Tol IKN, itu ditutup. Jadi begitu ada hujan deras 1 jam saja, Blok D8 itu langsung terendam banjir. Bisa sampai selutut orang dewasa. Kejadian pada 25 Januari itu, genangan dari jam 3 sore sampai malam pun belum surut,” sebutnya.
Saripudin bukannya tinggal diam. Dirinya sudah melaporkan ke pihak kelurahan. Pun setiap hujan deras mengguyur, harus mendatangi para pekerja jalan tol untuk segera bertindak.
Melakukan pengerukan dan pembuatan saluran. Agar air tidak menumpuk dan menyebabkan banjir. Namun itu bukan solusi permanen. Banjir tetap saja terjadi akibat curah hujan yang memang berlebihan.
“Saya minta dibuatkan saluran pembuangan. Memang dikeruk, tapi belum permanen. Makanya kami minta solusi permanen. Dibuatkan yang bisa mencegah banjir. Tetapi sampai hari ini (Jumat) tidak ada solusinya. Kami hanya khawatir, begitu Tol IKN rampung, ke siapa kami minta tolong. Kalau warga yang mengerjakan ya tidak sanggup,” bebernya.
Saripudin menyebut Senin (3/2) besok, rencananya akan datang pengawas dari kontraktor di rumahnya. Membahas soal mengatasi banjir.
Selebihnya, belum ada informasi seperti apa penanganannya. “Warga saya tidak minta ganti rugi. Kami hanya ingin solusi,” tegasnya.
Dari pantauan Kaltim Post di lokasi pembangunan Tol IKN Seksi 3A yang berbatasan dengan Perumahan Griya Karang Joang Asri 2, tampak pekerja sedang melakukan penyelesaian badan tol.
Alat-alat berat hilir mudik memadatkan jalan. Data terakhir, Seksi 3A yang menghubungkan Karangjoang-KKT Kariangau itu memiliki progres di angka 59 persen. Dengan panjang jalan 13,4 kilometer. (rd)