Mengenal Saksi-Saksi Yehuwa yang Tak Rayakan Natal

2 weeks ago 23

BONTANGPOST.ID, Bontang – Suka cita Natal menandai perayaan kelahiran Yesus Kristus. Gereja-gereja mengalunkan pujian, menambah khidmat momen perayaan tahunan itu. Namun berbeda dengan jemaat Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka tidak merayakan Natal.

Di Bontang, Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa berada di Kelurahan Loktuan. Saat Bontang Post mengunjungi Rabu (25/12/2024), saat perayaan Natal, balai tersebut  tertutup rapat.

Penatua Balai Kerajaan Saksi-Saksi Yehuwa Yeshua Budiono menuturkan, mereka meyakini tidak ada perintah yang menyebut untuk merayakan Natal.

Dalam keyakinannya, Sang Juru Selamat Yesus Kristus memerintahkan untuk merayakan kematiannya, bukan kelahirannya. Hal itu yang jemaat Saksi-Saksi Yehuwa pegang teguh hingga kini.

“Tanggal lahir Yesus pun tidak diketahui dalam Alkitab. Kami tidak merayakan Natal karena tidak ada dasarnya,” ujarnya, Rabu (25/12/2024).

Selain itu, menurut keyakinan mereka, Natal lahir dari tradisi bangsa Romawi yang merayakan kelahiran Dewa Matahari. Oleh sebab itu, Saksi-Saksi Yehuwa tidak pernah melakukan peringatan kelahiran dalam bentuk apapun. Sebab momentum peringatan kematian lebih bermakna ketimbang peringatan kelahiran.

Adapun kematian Yesus Kristus menjadi satu-satunya perayaan yang dilakukan Saksi-Saksi Yehuwa. Mereka memaknai dan merayakannya dengan sederhana. Setiap tanggal 14 bulan pertama penanggalan Yahudi.

“Jadi bisa jatuh pada Maret atau April, dan tidak selalu pada Jumat,” sebut dia.

Perayaan kematian pun dirayakan dengan sederhana. Dilakukan dengan berkumpul dan mengenang kembali detik wafatnya Yesus. Hal itu menjadi sebuah momentum jamuan terakhir.

Sementara untuk ibadah, ada sekitar 50 jemaat Saksi-Saksi Yehuwa berkumpul dua kali sepekan untuk mempelajari Alkitab. Yakni Pelayanan dan Kehidupan Kristen tiap Kamis, dan Perhimpunan umum tiap Minggu. Serangkaian ibadah diisi dengan khotbah dan pembahasan tanya jawab.

Meski tidak merayakan Natal, Saksi-Saksi Yehuwa tetap menghargai setiap keputusan orang yang merayakannya. Begitupun tetap bersikap murah hati dan damai, sesuai dengan ajaran Yesus.

Bagi jemaat Saksi-Saksi Yehuwa, Yesus Kristus ialah pemimpin utama, raja, imam besar, penebus dosa, dan juru selamat. Ia merupakan malaikat yang diutus dari surga oleh Yehuwa, dan lahir dari rahim seorang perempuan perawan, yakni Maria.

“Dialah pemimpin dan juru selamat kami. Manusia sempurna yang datang dari surga,” tutupnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |