Komisi B DPRD Bontang Kunjungi Pupuk Kaltim, Bahas Soal Investasi hingga PAD

1 month ago 36

BONTANGPOST.ID, Bontang – Komisi B DPRD Kota Bontang berharap PT Pupuk Kaltim memaksimalkan koordinasi terkait dengan investasi yang akan dibangun di Bontang.

Ketua Komisi B DPRD Kota Bontang Rustam menyebut, hal tersebut penting untuk sinergitas antara pemerintah daerah dengan perusahaan.

“Ini untuk menjaga koordinasi. Jadi kami pun dapat menjawab pertanyaan dari masyarakat,” katanya saat kunjungan kerja ke PT Pupuk Kaltim, Jumat (27/12/2024).

Selain itu, ia juga mengharapkan adanya progres yang dilaporkan dari proyek yang tengah berjalan. Hal itu untuk memaksimalkan fungsi pengawasan dari badan legislatif.

Lebih lanjut, kunjungan tersebut turut membahas program kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), pengembangan UMKM, hingga peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Diakuinya, PAD Bontang masih banyak berasal dari dana bagi hasil di sektor migas. Sementara tidak ada bagi hasil dari sektor ketahanan pangan.

Kendati demikian, PT Pupuk Kaltim telah memberikan kontribusi dari pajak. Mencakup PBB, pajak air tanah, hingga penerangan.

Jika demikian, potensi PAD dapat digali melalui mitra dari PT Pupuk Kaltim. “Banyaknya mitra yang ada ini dapat diarahkan untuk membuat NPWP, sehingga berdampak pada pendapatan daerah,” ujarnya.

Diketahui, PT Pupuk Kaltim berencana membangun pabrik soda ash. Nantinya progres kegiatan baik ketika konstruksi hingga operasional dilaporkan kepada DPRD Kota Bontang.

Sejatinya, rencana pembangunan pabrik tersebut telah dikoordinasikan dengan dinas terkait yang mengurus soal perizinan.

“Pasti kami akan follow up. Koordinasi akan kami lakukan secara intens, begitupun dengan laporannya,” sebut SVP Pengembangan dan Portovolio Bisnis PT Pupuk Kaltim, Propan.

Sementara untuk TJSL, VP Komunikasi Korporat sekaligus Plt VP TJSL, Anggono Wijaya mengatakan, program TJSL sudah mulai menyentuh semua wilayah Bontang. Tidak hanya yang berada di wilayah buffer zone.

Secara aturan, pihaknya pun mengikuti arahan Kementerian BUMN untuk memprioritaskan program di tiga sektor. Yakni pendidikan, lingkungan, dan UMKM.

Namun, kata dia, program di sektor lain juga terus dijalankan. Salah satunya bidang kesehatan berupa upaya pengentasan stunting.

“Memang ada yang menjadi prioritas, tetapi saat ini program di luar itu juga kami jalankan. Termasuk pengembangan UMKM melalui event yang saat ini sedang kami selenggarakan,” pungkasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |