Hampir Dua Bulan Pengelola Pelabuhan Loktuan Tak Gaji Karyawan, PT LBB Minta Jurnalis Tidak Menulis Macam-macam

2 weeks ago 27

BONTANGPOST.ID, Bontang – Direksi PT Laut Bontang Bersinar (LBB) belum bisa memastikan pembayaran tunggakan gaji karyawan per 25 Desember 2024 silam. Kaltim Post (induk Bontang Post) berupaya menghubungi Dirut PT LBB Lien Sikin tetapi dia justru mengarahkannya ke Manajer Legal PT LBB Raidon Hutahahean.

Kepada jurnalis, awalnya Raidon tidak mau berkomentar panjang terkait hiruk-pikuk itu. Menurutnya PT LBB merupakan perusahaan yang berdiri sendiri. Namun pada umumnya, unit usaha pengelola Pelabuhan Loktuan itu berada di bawah Perumda Aneka Usaha dan Jada (AUJ).

“Terkait tunggakan gaji saya tidak bisa pastikan kapan tanggal, bulan, maupun harinya penyaluran,” kata Raidon.

Akan tetapi, direksi dan manajemen mempunyai kewajiban untuk menyalurkan hak karyawan itu. Sepenuhnya terkait waktu penyaluran bergantung kepada keputusan dari direksi dan manajemen.

Mengingat melibatkan beberapa elemen mulai direksi, manajer keuangan, hingga human resources development (HRD). “Pada intinya perusahaan memang harus bayar,” ucapnya.

Ia pun meminta kepada awak media untuk tidak menulis macam-macam. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, terdapat beberapa keterangan yang tidak ditulis menurut versi perusahaan. “Kami bisa melakukan somasi kalau seperti itu,” tutur dia, melansir Kaltim Post.

Jika tunggakan gaji karyawan ini tidak dilunasi hingga 25 Januari mendatang, maka sudah genap dua bulan. Sesuai perjanjian pendapatan karyawan itu biasanya didistribusikan tiap tanggal 25.

Salah satu karyawan yang enggan menyebutkan namanya mengaku belum ada informasi terkait dengan waktu pembayaran gaji. “Saat ini kami belum menerimanya. Padahal ini sudah molor terlalu lama,” katanya.

Pihak manajemen justru membuka opsi bagi karyawan untuk mengajukan panjar. Tidak diketahui berapa nominal yang bisa diberikan terlebih dahulu. Namun terdapat ketentuan yang harus dilalui karyawan untuk mendapatkan melalui skema itu.

“Mereka yang butuh harus menghadap bagian keuangan. Maksimal panjar pun hanya Rp 1 juta untuk operasional mereka ke kantor,” ucapnya.

Diketahui pendapatan PT LBB pada akhir Desember mencapai Rp 644 juta. Nominal itu dari pos jasa tambat, jasa dermaga, jasa penumpukan, pas kendaraan, pelayanan PMK, pelayanan kebersihan, dan pelayanan listrik. Kemudian pelayanan alat, pass portal, jasa mooring, terminal operator, dan sewa gedung.

Sejatinya pada awal bulan salah satu rekening milik perusahaan ini mempunyai saldo Rp 44,3 juta. Namun nominal ini telah susut hingga akhir tahun. Nilainya hanya tersisa Rp 5,1 juta.

Selain itu, Kaltim Post juga mendapatkan informasi bahwa ada penarikan pada awal Januari. Nominalnya tergolong besar yakni Rp 47 juta. Salah satu keterangannya yakni untuk pembayaran sewa mobil direktur senilai Rp 7,5 juta. Diduga direktur saat ini memakai lebih dari satu kendaraan operasional. (rd)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |