BONTANGPOST.ID, Bontang – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Lembaga Teknologi Fakultas Teknik Universitas Indonesia (LEMTEK FT UI) telah melakukan verifikasi terkait program pemasangan jaringan gas (jargas) di Kota Bontang. Hasilnya mengacu angka permintaan yang disampaikan pemkot susut sebanyak 1.266.
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setkot Bontang Lukman mengatakan penyebab susutnya hasil verifikasi yakni ada yang rumah calon penerima kosong, kemudian saat petugas survei datang tidak berada di tempat, hingga tidak menganggap pemasangan hal yang mendesak.
“Faktornya seperti itu. Hasil verifikasi itu yang didapatkan di lapangan,” kata Lukman.
Dari angka tersebut hanya 14 kelurahan yang dilakukan survei. Minus kelurahan Bontang Lestari. Pasalnya jaringan induk di wilayah tersebut belum ada. Kondisinya berbeda dengan kelurahan lain.
Terbanyak penyusutan terjadi di Kelurahan Berbas Pantai. Dari usulan sebelumnya yakni 846 sambungan rumah hanya terverifikasi 412. Artinya berkurang 434 dari angka sebelumnya.
Disusul Kelurahan Loktuan di urutan kedua dengan penyusutan mencapai 324 sambungan rumah. Dari usulan sebelumnya 2.086 tetapi ketika diverifikasi hanya 1.762.
Tetapi ada juga kelurahan yang calon penerima program pemasangan jargas justru meningkat setelah survei. Meliputi Bontang Kuala, Bontang Baru, Guntung, Satimpo, dan Tanjung Laut. Terkait penyusutan ini pemkot masih belum bisa mengambil tindakan.
“Kami masih menunggu keputusan pusat. Harapannya disetujui berdasarkan yang diusulkan sebelumnya,” ucapnya.
Disinggung mengenai pemasangan jargas, pemkot juga belum bisa menentukan. Mengingat Kementerian ESDM sedang menyusun kerangka acuan kerja (KAK) dan rencana anggaran dan biaya (RAB). “Tergantung dari pusat pemasangannya kapan,” ucapnya.
Ia berharap rencana pemasangan tambahan sambungan jargas dapat berjalan dengan baik. Pasalnya masyarakat sangat membutuhkan fasilitas ini di tengah susahnya mencari tabung gas melon. Apalagi Bontang menjadi daerah penyangga IKN. (*)