Wali Kota Andi Harun Tetapkan Samarinda Darurat Bencana

2 months ago 47

BONTANGPOST.ID, Samarinda – Cuaca ekstrem kembali membawa bencana di Kota Samarinda. Hujan deras yang mengguyur pada Senin (12/5) tak hanya menyebabkan banjir di sejumlah titik, tapi juga memicu tanah longsor yang merenggut korban jiwa. Pemerintah Kota Samarinda pun menetapkan status darurat bencana selama 14 hari ke depan.

Data sementara mencatat, empat orang dalam satu keluarga tewas tertimbun longsor. Seorang balita dilaporkan hanyut dan ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Selain itu, satu warga tersetrum akibat kabel listrik yang terendam air. Akses jalan HAM Rifaddin di kawasan Kecamatan Loa Janan Ilir pun putus total imbas banjir.

Situasi ini memaksa Pemkot Samarinda mengambil langkah cepat. Wali Kota Andi Harun menerbitkan Surat Pernyataan Penetapan Status Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor dengan Nomor 360.2/0960/300.06, berlaku sejak 12 Mei hingga 25 Mei 2025.

“Ini kondisi luar biasa. Korban sudah berjatuhan, dan infrastruktur kita ikut terdampak parah. Kita perlu penanganan lintas sektor dan dukungan kuat dari provinsi,” ujar Andi Harun saat meninjau lokasi terdampak, Minggu (18/5).

Ia menyebut banjir di Samarinda tak sepenuhnya disebabkan oleh hujan lokal, tapi juga karena limpasan air dari wilayah hulu dan sekitarnya.

Volume air besar dari luar kota, misalnya dari Kutai Kartanegara akibat pengupasan lahan untuk area tambang memperparah kondisi sungai yang sudah kewalahan menampung debit air.

Langkah cepat terus dilakukan, mulai dari normalisasi sungai, pengerukan sedimentasi, hingga peningkatan sistem drainase di wilayah rawan genangan. Pemkot juga mengintensifkan patroli wilayah dan pemantauan titik rawan longsor.

“Kami fokus pada pencegahan agar tidak terjadi korban tambahan. Tapi kami juga butuh peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan melaporkan potensi bahaya sejak dini,” imbuhnya.

Andi Harun menegaskan, penanganan banjir dan longsor tidak bisa berjalan sendiri. Ia berharap pemerintah provinsi turun tangan, baik dalam hal koordinasi antarwilayah maupun penyediaan anggaran darurat.

“Kami sudah bergerak di tingkat kota. Tapi tanpa sinergi regional, upaya ini tidak akan maksimal,” tegasnya.

Dengan penetapan status darurat ini, Pemkot berharap seluruh elemen bergerak cepat dan terpadu. Warga diminta tetap waspada menghadapi potensi bencana lanjutan akibat cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung beberapa hari ke depan. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |