BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemerintah Kota Bontang menyiapkan solusi untuk mengatasi banjir rob yang kerap memutus akses warga di Bontang Kuala. Jalan layang sepanjang 1 kilometer dengan ketinggian 2 meter akan dibangun mulai tahun depan. Proyek ini dirancang untuk memastikan akses tetap terjaga saat air laut pasang, dengan estimasi anggaran mencapai Rp200 hingga Rp250 miliar.
Desain proyek telah rampung dan mendapat persetujuan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur. Pembangunan akan menggunakan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract), dengan target penyelesaian fisik dalam 1 tahun dan pembayaran dicicil selama 2 hingga 3 tahun. “Kontraktor harus memiliki kekuatan finansial yang memadai karena pembayaran dilakukan bertahap,” ujar Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, Senin (14/4/2025).
Jalan layang ini akan memiliki lebar sekitar 6 meter dan dibangun 6 meter ke sisi kanan dari jalan utama yang ada, sehingga akses warga tetap terjaga selama proses konstruksi. Khusus di area dekat SMA Al Truk, jalan akan diperlebar untuk mengakomodasi kebutuhan lalu lintas. “Proyek ini akan berdampak positif bagi masyarakat,” tambah Neni.
Proyek ini tidak akan disertai anggaran untuk pembebasan lahan. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Bontang, Amiruddin, menegaskan bahwa wilayah Bontang Kuala merupakan kawasan pasang surut air laut yang dikuasai negara. “Secara regulasi, lahan di wilayah pasang surut tidak boleh diklaim sebagai kepemilikan pribadi. Tidak ada anggaran untuk pembebasan lahan,” tegasnya, Senin (15/4/2025).
Amiruddin menjelaskan, potensi kendala muncul jika ada klaim lahan dari masyarakat. Untuk itu, Pemkot Bontang tengah gencar melakukan sosialisasi agar proyek dapat berjalan lancar. “Lahan harus bebas klaim. Jika masyarakat bersikeras mengklaim kepemilikan, ini akan menjadi hambatan besar,” ungkapnya.
Pemkot Bontang berharap dukungan penuh dari warga setempat untuk kelancaran proyek. Amiruddin menegaskan, proyek ini bertujuan untuk kepentingan masyarakat umum, khususnya untuk mengatasi dampak banjir rob yang telah lama mengganggu aktivitas di Bontang Kuala. “Kami optimistis proyek ini akan selesai tepat waktu dan memberikan manfaat besar,” tutupnya. (*)