BONTANGPOST.ID, Bontang – Total pemasukan PT Laut Bontang Bersinar (PT LBB) periode Desember 2024 mencapai Rp664.148.001.
Berdasarkan data yang diperoleh Bontang Post dari orang dalam PT LBB, pemasukan terbesar berasal dari jenis jasa terminal operator yakni Rp161.533.092. Disusul dari hasil jasa dermaga yakni Rp123.491.868.
Adapun pemasukan lainnya dari jasa tambat, pass orang, pass motor, pass mobil, pass truk, pass bus, pelayanan PMK, pelayanan kebersihan, pelayanan listrik, pelayanan alat, pass portal, dan jasa mooring.
Kendati demikian, pembayaran gaji kepada karyawan di perusahaan ini kerap menunggak. Termasuk saat Desember 2024 lalu.
Tak hanya gaji, BPJS Ketenagakerjaan para karyawan turut menunggak. Hal itu pun mendapat respons Anggota DPRD Kota Bontang Muhammad Sahib.
Ia bahkan menantang PT LBB untuk membeberkan ke publik terkait kondisi keuangan di internal perusahaan. Mengingat perusahaan ini merupakan BUMD.
“Hak karyawan belum tersalurkan sepenuhnya. Masalah klasik yang terus-menerus terjadi,” katanya.
Sahib juga menyentil agar penggunaan keuangan perusahaan tidak menyasar untuk kepentingan direksi maupun manajemen.
“Harus terbuka dan jangan uang yang masuk dianggap uang pribadi,” tuturnya. Selain itu, jika PT LBB tidak mampu untuk mengoperasionalkan Pelabuhan Loktuan, ia berpendapat agar kewenangan itu dikembalikan seperti dulu.
Masalahnya ketika ditangani oleh PT Pelindo tidak ada permasalahan seperti ini. Bagi hasilnya pun juga langsung masuk ke kas daerah.
“Ini warning jika sudah tidak mampu kembalikan saja ke Pelindo. Mereka tentu lebih profesional,” terangnya.
Sehubungan dengan nasib karyawan PT LBB tentu ada solusi menurutnya. Salah satunya dengan Pelindo tetap memperkejakan mereka.
“Saya rasa Pelindo mau untuk skema itu,” sebutnya.
Pada perjanjiannya, penyaluran gaji karyawan ditetapkan tiap tanggal 25. Tetapi hingga 8 Januari 2025 untuk bulan terakhir belum dibagikan. (*)