Pabrik Pengolahan Rumput Laut di Muara Badak Segera Diresmikan

2 weeks ago 25

BONTANGPOST.ID, Kukar – Di pesisir Muara Badak, Kutai Kartanegara, para petani rumput laut telah lama berjibaku dengan fluktuasi harga dan ketergantungan pada tengkulak.

Tahun ini bisa menjadi titik balik. Sebuah pabrik pengolahan rumput laut yang dibangun Pemkab Kukar melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) telah rampung, dan siap membuka peluang baru bagi para petani dan pelaku usaha lokal.

Plt Kepala Disperindag Kukar, Sayid Fathullah memastikan bahwa seluruh infrastruktur, termasuk pemasangan mesin dan fasilitas penunjang, telah selesai. Saat ini, pihaknya tengah melakukan tahapan uji coba operasional untuk memastikan kesiapan penuh sebelum pabrik diresmikan tahun ini.

“Sampai akhir 2024 kemarin, Alhamdulillah pembangunan sudah 100 persen selesai. Sekarang kami sedang conditioning atau uji coba pengoperasian pabrik dari pihak ketiga sebelum peresmian,” ungkapnya, Kamis (20/2).

Uji coba ini, lanjut Fathul, menjadi langkah krusial agar operasional berjalan optimal. Pabrik ini dirancang untuk mengolah rumput laut kering menjadi powder atau bubuk dengan kapasitas produksi mencapai 20 ton per hari. Hilirisasi ini diharapkan mampu mendongkrak nilai jual rumput laut, yang selama ini lebih banyak dijual dalam bentuk mentah dengan harga yang fluktuatif.

Lebih dari sekadar pabrik, infrastruktur ini berpotensi membawa efek domino bagi perekonomian lokal. Dengan rantai pasok yang lebih kuat, para petani tidak hanya akan mendapatkan harga jual yang lebih baik, tetapi juga peluang baru untuk mengembangkan usaha berbasis produk turunan rumput laut.

Bahkan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diproyeksikan ikut terdorong, membuka jalan bagi petani milenial untuk ikut berkontribusi dalam industri yang lebih modern dan berdaya saing.

“Harapannya kehadiran pabrik ini bisa meningkatkan harga jual rumput laut. Kami juga ingin memberi peluang bagi petani milenial dan pelaku UMKM, baik di Muara Badak maupun di Kukar secara luas,” tutup Fathul.

Bagi para petani rumput laut di Muara Badak, pabrik ini bukan sekadar bangunan, melainkan harapan baru. Kini, mereka tidak lagi hanya menjadi pemasok bahan mentah, tetapi bisa berperan dalam rantai industri yang lebih menguntungkan. Ke depan, tantangan yang mereka hadapi bertahun-tahun bisa berubah menjadi peluang yang menjanjikan. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |