HMPV Masuk Indonesia, Dinkes Kaltim Koordinasi Perketat Jalur Masuk di Bandara dan Pelabuhan

3 days ago 10

BONTANGPOST.ID, Balikpapan – Dinas Kesehatan Kaltim meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Human Metapneumovirus (HMPV). Itu seiring pernyataan Kementerian Kesehatan bahwa virus asal Tiongkok itu telah masuk di Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim dr Jaya Mualimin mengatakan, pihaknya telah menerima rilis dari menteri kesehatan tentang HMPV yang melanda di Tiongkok. Seluruh pihak termasuk dari pemerintah daerah harus waspada.

“Karena mobilitas antara Tiongkok dan Indonesia cukup tinggi,” katanya. Seperti diketahui penyebaran virus bisa terjadi melalui aktivitas perjalanan. Sebagai antisipasi, Dinas Kesehatan Kaltim memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk wilayah.

Seperti bandara dan pelabuhan, pengawasan di bawah kewenangan Balai Karantina dan Kesehatan. “Pemeriksaan dan pelaporan diperketat untuk mendeteksi gejala dini pada pelaku perjalanan. Terutama yang baru kembali dari luar negeri,” bebernya.

Jaya menegaskan, masyarakat tidak perlu panik berlebihan dan khawatir. Mengingat virus ini memiliki perbedaan dari Covid-19. HMPV tidak menyebar cepat seperti Covid-19.

“Belum sampai ke level pandemi, tapi tetap perlu jaga kewaspadaan,” ucapnya.

Dia menjelaskan, HMPV memiliki gejala mirip flu biasa. Misalnya batuk, pilek, demam, dan radang tenggorokan. Itu dapat menular melalui droplet. Apabila merasa mengalami gejala tersebut, maka segera memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan.

“Terutama jika memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri,” ucapnya. Senada dengan itu, CEO Regional VI Angkasa Pura Indonesia Handy Heryudhitiawan mengatakan, pihaknya siap melakukan pengawasan di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Balikpapan.

Hal utama dengan berkoordinasi jangan sampai ada entry point bagi HMPV.  Antisipasi dilakukan semua bandara internasional dengan memperketat alur keluar masuk, khususnya bagi penumpang dari luar negeri.

“Kami koordinasi dengan Balai Kekarantinaan Kesehatan, pantau hari per hari untuk memastikan prosedur yang perlu diterapkan,” sebutnya. Dia memastikan, pengelola bandara pasti mengikuti prosedur yang ditentukan.

“Jumlah penumpang internasional juga tidak besar, hanya dari Singapura. Total frekuensi empat kali dalam seminggu,” ungkapnya. Namun, pihaknya tetap selalu waspada.

Handy menambahkan, hingga kini belum ada instruksi jika penumpang harus menggunakan masker lagi dan sebagainya.

“Tapi kami tetap pantau setiap hari apa saja prosedur yang perlu,” tandasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |