BONTANGPOST.ID, Tenggarong – Lima jam setelah dilaporkan tenggelam di perairan Sungai Mahakam, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) pada Sabtu (12/4) malam. N, badut jalanan yang dilaporkan tenggelam ditemukan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia.
N ditemukan tim gabungan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmatan) Kukar dan Polres Kukar pada dini hari Minggu (13/4). Kasat Polairud Polres Kukar, AKP Yohanes Bonar Adiguna mengatakan kejadian berawal saat Said, seorang saksi sedang duduk di turapan Timbau, Tenggarong tepatnya di depan Eramart.
Said saat itu melihat badut jalanan dalam keadaan sempoyongan menghampiri lokasinya. Tidak lama, badut itu duduk di turap dan menyenderkan kepalanya ke pagar besi turapan sungai. Kepala kostum badut Labubu itu pun lepas. Kemudian N melepas Sepatu dan speakernya untuk terjun mengambil kepala kostumnya. Pengakuan lain dari rekan korban, N juga mengalami patah hati.
“Korban kemudian tenggelam berberapa detik dan muncul tangan korban ke atas permukaan air. Tak lama kemudian korban kembali tenggelam, pada pukul 02.40 WITA korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Saat ini sudah kami bawa ke RSUD AM Parikesit Tenggarong Seberang,” jelas Bonar.
Untuk diketahui N merupakan seorang pemuda berusia 21 tahun. Dari identitasnya, ia tinggal di Desa Loa Pari, Tenggarong Seberang. Sebelum jenazahnya ditemukan, N mengenakan kostum badut Labubu berwarna coklat. Pun sebelum tragedi ini ia dikabarkan tengah mengalami patah hati.
Ditemukannya jenazah N di perairan Sungai Mahakam ini tidak lepas dari kerja keras personil Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kutai Kartanegara. Selama lima jam, mereka menyusuri sungai untuk mencari keberadaan N. Menggunakan alat-alat lengkap, dari alat selam hingga rubber boat.
Kepala Disdamkarmatan Kukar, Fida Hurasani mengatakan pihaknya melakukan pencarian dengan metode pancing, sebuah metode pencarian tradisional. Yang Dimana puluhan mata pancing ikan patin berukuran besar didiamkan di air. Sehingga saat pancing terasa berat, korban pun ditemukan.
“Metode ini sering dipakai, Alhamdulillah korban ketemu dan langsung kita evakuasi. Saya turut mengimbau agar seluruh masyarakat Kukar berhati-hati dalam melakukan tindakan, jangan sampai membahayakan diri sendiri,” jelas pria yang akrab disapa Afe’ tersebut. (moe)