BONTANGPOST.ID, Samarinda – Borneo FC Samarinda sudah kangen berat dengan markas utamanya, Stadion Segiri, Samarinda. Namun, putaran kedua Liga 1 2024-2025 sudah berjalan dua laga, Pesut Etam belum bisa mudik ke Kota Tepian dalam waktu dekat.
Borneo FC Mereka masih harus bermusafir dengan markas sementaranya, Stadion Batakan, Balikpapan. Saat ini, renovasi Stadion Segiri oleh kontraktor pelaksana yang dipilih Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat (PUPR) diklaim telah rampung.
Bila tidak ada perubahan rencana, serah-terima akan terlaksana, Selasa (21/1). Dari kontraktor pelaksana ke Kementerian PUPR, kemudian ke Pemkot Samarinda selaku pemilik aset.
Kabar tersebut tentu menjadi angin segar bagi Borneo FC Samarinda. Peluang mereka “pulang” semakin dekat. Bila berjalan sesuai rencana, mereka ingin bisa bermain di Stadion Segiri ketika menjamu PSS Sleman pada 2 Februari mendatang.
“Tetapi memang banyak hal yang harus diselesaikan. Terpenting, serah-terima antara kontraktor-kementerian-dan Pemkot Samarinda, bisa terlaksana dulu. Kalau itu tuntas, kami dan panpel (panitia pelaksana) bisa bergerak juga,” jelas CEO Borneo FC Samarinda Ponaryo Astaman.
Demi bisa segera menggunakan Stadion Segiri, mereka telah mengawal prosesnya dengan berkomunikasi intens dengan para pihak. Selain itu, mereka juga mempersiapkan hal lainnya yang tidak harus menunggu keputusan tersebut.
“Jadi, gerakannya simultan. Ketika serah-terima diselesaikan, panpel juga siap. Karena waktu begitu singkat,” jelasnya.
Meski begitu, tetap ada beberapa hal yang baru bisa disiapkan setelah serah-terima tersebut terlaksana. Seperti izin pertandingan hingga koordinasi dengan pihak penyiar.
“Poin terpenting adalah re-assessment dari PT LIB (Liga Indonesia Baru, regulator kompetisi). Itu sudah jadi kewajiban dari stadion yang akan baru akan dipakai. Nah, kalau dari hasil re-assessmentini klir, barulah Stadion Segiri dinyatakan bisa digunakan,” ucap Popon, sapaannya.
Hal lain yang jadi atensi mereka, yakni tahap lanjutan setelah serah-terima aset. Sebab, pada umumnya ada masa pemeliharaan dengan periode waktu tertentu.
“Nah, harus diperjelas juga, apakah kami bisa menggunakan stadion itu pada masa pemeliharaan tersebut. Kalaupun nanti kami harus membuat surat pernyataan, kami siap. Tetapi poin surat pernyataan itu juga harus diperjelas,” imbuh salah satu legenda tim kebanggaan publik Kota Tepian tersebut.
Kembali bermain di Stadion Segiri punya arti begitu besar bagi Pesut Etam. Sebab, Liga 1 2024-2025 sudah memasuki putaran kedua. Persaingan kian ketat. Mereka butuh asupan dukungan dari masyarakat Samarinda.
“(Dukungan) itu yang tidak kita rasakan di Batakan, karena tidak semua masyarakat Kaltim bisa datang ke sana. Dengan kembali ke Samarinda, harapannya dukungan itu bisa lebih masif,” bebernya.
Hal lainnya, tentu dari sisi finansial. Kehadiran banyak penonton akan mendukung keuangan klub.
“Sekaligus melepas kerinduan masyarakat Samarinda akan keinginan mereka menyaksikan Borneo FC Samarinda bermain di Stadion Segiri. Kami berupaya memenuhi keinginan tersebut, sambung Popon.
“Doakan saja semua berjalan lancar, agar keinginan kita bersama bahwa Borneo FC Samarinda bisa kembali bermain di Samarinda, bisa segera terwujud,” tuntas Popon. (*)