BONTANGPOST.ID,BONTANG – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menggagas program Cerdas Keuangan Womenpreneur: dari Literasi Menjadi Aksi. Program itu merupakan upaya pemberdayaan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan ekstrem di Kota Bontang.
Selain itu, program yang menggandeng pemerintah daerah tersebut juga berinisiatif ini bertujuan untuk menciptakan UMKM yang tangguh, mengurangi angka kemiskinan, dan menyentuh angka pengangguran mendekati angka 0.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menegaskan bahwa salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya adalah pemberantasan kemiskinan. “Program-program yang ada, termasuk kerja sama dengan PNM, sangat berperan dalam mendukung pemberantasan kemiskinan ekstrem di Kota Bontang. Ini bukan hanya soal memberikan modal, tetapi juga pendampingan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Saat ini, lebih dari 3.000 masyarakat Bontang telah bergabung dalam program bantuan permodalan dari PNM, dan mereka merasakan dampak langsung dari pendampingan intensif yang diberikan. “Walaupun jumlahnya tidak besar, namun yang terpenting adalah pendampingan yang luar biasa. Tanpa itu, banyak UMKM yang akan kesulitan bertahan. PNM membantu mengarahkan mereka agar bisa mengelola usaha dengan baik dan berkelanjutan,” tambahnya.
Kerja sama antara pemerintah kota dan PNM bukan hanya dalam hal pembiayaan, tetapi juga pada peningkatan literasi keuangan dan pelatihan-pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pelaku UMKM. “Kami berupaya agar masyarakat Bontang bisa memperoleh peluang usaha yang lebih baik, selain menjadi tenaga kerja di sektor pabrik. Ini adalah langkah penting dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru,” kata neni
Dengan lebih dari 130.000 angkatan kerja di Kota Bontang, hanya sekitar 80.000 yang sudah bekerja. Pemerintah bersama PNM berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan tersebut dengan memberdayakan pelaku ekonomi mikro melalui program pemberdayaan UMKM. “Kami berharap, dengan adanya program ini, kita dapat membantu menciptakan lebih banyak wirausaha baru yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada pengurangan angka pengangguran dan kemiskinan,” jelasnya.
Neni juga berharap melalui program ini, dapat mencapai angka 0 pengangguran dan 0 kemiskinan ekstrem. Dengan lebih banyak pelaku usaha yang berkembang, akan tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat Bontang.

Sementara itu, Safri Riansyah selaku Kepala Cabang PNM menekankan bahwa pemberdayaan bukan hanya soal memberikan bantuan finansial. “Kami memberikan bantuan modal, tetapi yang lebih penting adalah pendampingan yang kami berikan. Kami tidak hanya memberikan modal, tetapi juga memastikan bahwa pelaku UMKM bisa mengelola usaha mereka dengan baik melalui berbagai pelatihan, bimbingan, dan akses pasar,”
Melalui program-program seperti Pengembangan Ke Fasilitas Usaha (PKU) dan pelatihan kewirausahaan, PNM berusaha meningkatkan kualitas produk UMKM dan memperkenalkan mereka pada pasar yang lebih luas, baik lokal maupun digital. Salah satu dampak positif yang sudah terlihat adalah peningkatan harga produk UMKM yang sebelumnya rendah, kini dapat dihargai lebih tinggi berkat perbaikan kemasan dan sertifikasi halal prodak
“Program ini benar-benar mengubah cara pandang para pelaku usaha. Mereka bukan hanya mendapatkan bantuan modal, tetapi juga ilmu dan keterampilan untuk berkembang,” tambah Syafri. (*)