BONTANGPOST.ID, Sangatta – Limpasan air dari kolam pengendapan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC) diduga menjadi penyebab banjir yang merendam dua wilayah di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur (Kutim) sejak Rabu (7/5). Genangan air masih bertahan hingga Sabtu (10/5) dan berdampak pada 28 Kepala Keluarga (KK) di RT 10 Dusun dan 3 Desa Muara Bengalon serta 40 KK di RT 08 Desa Sepaso Selatan.
“Kalau secara limpasannya memang arahnya dari sana tapi kami tidak bisa memastikan bahwasanya itu sebenarnya dari KPC. Karena ada Dinas Lingkungan Hidup yang lagi menyelidiki,” ujar Permana Lestari, Plt Camat Bengalon saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (10/5).
Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut Plt Kepala DLH Kutim Dewi mengatakan bahwa pihaknya masih dalam proses identifikasi dan belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. “Mohon maaf masih proses identifikasi, ditunggu saja yah,” kata Dewi.
Sementara itu, General Manager External Sustainable Development KPC, Wawan Setiawan mengatakan bahwa memang terjadi gangguan teknis pada kolam pengendapannya akibat curah hujan yang tinggi.
“Secara teknis, memang terjadi limpasan akibat curah hujan yang sangat tinggi saat kejadian, yaitu mencapai 160 mm per detik. Itu luar biasa besar. Akibatnya, aliran air melimpas dan mengganggu struktur outlet kita,” jelas Wawan.
Ia menyebutkan, tindakan perbaikan telah dilakukan segera setelah kejadian. “Tindakan perbaikan sudah kita lakukan. Kita akan cek hari ini. Tapi air mulai kemarin itu sudah mulai berkurang,” lanjutnya.
Wawan menegaskan bahwa perusahaan bertanggung jawab jika ditemukan adanya kelalaian teknis yang berdampak sosial kepada masyarakat. Oleh karena itu, KPC mengaku telah menyiapkan respons sosial untuk membantu warga terdampak.
Sementara itu, potensi kerugian yang dialami masyarakat masih dalam tahap identifikasi lebih lanjut.
“KPC dalam hal ini pasti bertanggung jawab kalau terjadi sesuatu yang secara teknis mengakibatkan dampak sosial ke masyarakat. Terkait nanti kerugian itu sedang kita identifikasi,” tutup Wawan. (jfr/kp)