Berikut Sejumlah Proyek Bermasalah di Bontang Sepanjang 2024

3 weeks ago 26

BONTANGPOST.ID, Bontang – Selama 2024, sejumlah proyek infrastruktur masif dilakukan. Meski begitu, tidak semua pengerjaan yang berlangsung berjalan mulus. Sekelumit persoalan sempat terjadi.

Salah satunya proyek jembatan beton di Balai Benih Ikan (BBI) Tanjung Laut Indah. Proyek sebesar Rp10,8 miliar yang dikerjakan CV Adi Raya ini diketahui sempat mengalami beberapa kali keterlambatan dan memperoleh surat peringatan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang. Meski begitu, proyek tidak rampung hingga kontrak berakhir. Kontraktor pun meminta penambahan waktu sekitar 50 hari.

Selain itu, proyek drainase dan trotoar Jalan Suryanata yang digarap PT Tuah Persada Perkasa, juga pernah mendapat surat teguran dari Dinas PUPRK Bontang. Proyek senilai Rp7 miliar ini menjadi sorotan lantaran beberapa kali mengalami keterlambatan progres. Setelah rampung, kualitas trotoar pun menuai sorotan dari Komisi DPRD Kota Bontang. Trotoar dinilai terlalu tinggi dan mendatangkan keluhan dari warga sekitar. Material trotoar pun mudah hancur saat digenggam.

Selanjutnya proyek drainase dan trotoar Jalan Ahmad Yani. Proyek yang digarap CV Yan’s Perdana itu seharusnya rampung pada Desember lalu ini molor. Kontraktor meminta tambahan waktu hingga 10 Januari 2025. Pada saat disidak dewan beberapa waktu lalu, proyek bernilai Rp11,2 miliar ini terkendala material beton yang langka mulai November hingga Januari, yang berimbas pada keterlambatan pengerjaan.

Kemudian proyek jembatan di depan SMPN 7 Bontang. Wali Kota Bontang Basri Rase pernah meninjau proyek yang dikerjakan CV Aldi Pratama ini. Kala itu progresnya minus, sehingga ia memberikan catatan dan mengevaluasi agar kontraktor menambah jam kerja dan man power. Kendati begitu, memasuki Januari 2025, proyek senilai Rp4,9 miliar ini belum tuntas. Kontraktor sempat menghadapi kendala berupa pasang surut air laut.

Dua tugu yang dibangun di wilayah Bontang juga mengalami sejumlah persoalan. Tugu PKK di simpang empat Tanjung Laut sudah rampung, tetapi hasilnya disorot DPRD Kota Bontang. Badan tugu yang sudah terbangun dinilai tidak rata. Ornamen Burung Kuntul Perak yang berada di atas tugu juga disebut-sebut kurang sesuai dengan desain. Proyek ini digarap CV Reci Gearta dengan nilai anggaran hampir Rp800 juta.

Adapun tugu lain yang rencananya dibangun sebagai batas wilayah Bontang dan Kutai Timur tidak dapat dilanjutkan. Lantaran saat proses pengerjaan, pemilik lahan mengklaim keberatan sehingga disetop. Progres konstruksi bangunan yang berlokasi di Bukit Kusnodo dengan alokasi anggaran Rp839 juta ini terhenti di angka 40 persen.

Lebih lanjut, pembangunan Stadion Bessai Berinta yang dikerjakan CV Ikhsan Makmur Jaya juga masih memerlukan perbaikan. Renovasi yang menelan anggaran sekitar Rp10,5 miliar ini mendapat catatan dari Komisi B dan C DPRD Kota Bontang. Konstruksi pagar dinilai kurang presisi. Begitupun dengan pembangunan monumen bola. Pondasi tiang monumen, cat, hingga saluran air pembuangan di atas monumen sempat disoal.

Kemudian pembangunan turap di RT 19 Kelurahan Gunung Telihan. Beberapa waktu, lokasi ini turut disidak Komisi C DPRD Kota Bontang. Lantaran masih ada sekitar empat meter bagian turap yang belum tertutup. Di lokasi tersebut, terdapat dua bagian turap. Satu bagian dibangun melalui dana bantuan keuangan (bankeu) Kaltim. Bagian lainnya dibangun dari kegiatan TNI, Korem 091/Aji Surya Natakesuma bersama PUPR Kaltim.

Selain itu, terdapat pembangunan proyek infrastruktur pendidikan yang molor. Yakni pembangunan ruang kelas baru (RKB) SDN 002 Bontang Barat. Mestinya proyek senilai Rp6,4 miliar yang dikerjakan CV Surya Jaya Konstruksi tersebut rampung Desember lalu. Namun saat ini progresnya masih menyentuh angka 92 persen. Perpanjangan waktupun diberikan selama 50 hari, dengan konsekuensi berupa denda. (*) 

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |