Siswi SD di Samarinda Diduga Dilecehkan Gurunya, Sempat Diajak ke Dalam Ruangan

1 month ago 49

BONTANGPOST.ID, Samarinda – Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap siswi kelas III di salah satu sekolah dasar negeri, Samarinda Utara, akan dikawal TRC PPA Kaltim.

Ketua Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA) Kaltim, Rina Zainun menegaskan, kasus dugaan pelecehan terhadap siswi kelas III SD tidak dapat dibiarkan begitu saja.

“Kejadian ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Kami tidak akan mentolerir tindakan pelecehan seksual, terutama yang dilakukan tenaga pendidik,” ucap Rina.

Kasus ini, sebut Rina, terjadi pada Sabtu, 25 Januari 2025, yang mana pada saat itu sekolah menjalankan pembelajaran ekstrakulikuler. Sementara dua siswi yang menjadi korban mendapat tugas piket di sekolah itu.

“Sekitar jam 10 pagi kejadiannya. Lalu, datang seorang oknum guru yang menarik korban ke dalam sebuah ruangan. Kemudian pintu ditutup,” sambungnya.

Saat di dalam ruangan, terduga pelaku berusaha mencium korban. Namun korban menolaknya. Karena gagal mencium korban, terduga pelaku melakukan kekerasan dengan cara menampar korban.

Korban tak berdaya dengan kekuatan oknum guru tersebut. Korban tak bisa melarikan diri lantaran pintu ditutup. Lalu, guru langsung memeluk, menggendong, dan mencium korban.

Setelah kejadian itu korban merasa cemas dan ketakutan atas kejadian yang ia alami. Bahkan, dari salah satu korban ada yang enggan masuk kembali ke sekolah.

“Orangtua korban juga kebingungan dengan kondisi anaknya. Sehingga Jumat (32/1) lalu, orangtua korban ke sekolah dan menanyakan apa yang terjadi sebenarnya,” tutur Rina.

Ketika itu, orangtua korban belum menemukan jawaban. Karena aksi bejat yang dilakukan oknum guru ini tak ada yang mengetahui. Tidak lama kemudian, salah satu korban memberanikam diri untuk menceritakan kejadian tersebut.

“Karena sudah mengetahui, keesokan harinya orangtua korban kembali datang ke sekolah untuk meminta penjelasan dan menuntut tindakan yang dilakukan oleh terduga pelaku,” kata dia.

Rina menambahkan, laporan kepolisi sudah dilayangkan. Dilakukan sejak Senin (3/2). Kini masih menunggu informasi lanjutan dari kepolisian.

“Setelah semua terbongkar, orangtua korban menginginkan kejadian ini untuk dilaporkan kepada polisi. Kami akan dampingi korban,” tukasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |