BONTANGPOST.ID – Pemerintah resmi mengubah skema pencairan tunjangan bagi guru Aparatur Sipil Negara (ASN). Mulai tahun ini, tunjangan akan langsung dikirim ke rekening pribadi guru tanpa melalui pemerintah daerah (pemda).
Peluncuran kebijakan ini dilakukan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta. Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya efisiensi birokrasi dalam pelayanan publik, termasuk penyaluran tunjangan bagi tenaga pendidik.
“Saya menyambut baik mekanisme baru yang lebih cepat dan efisien. Tunjangan langsung ke rekening guru adalah langkah maju,” tegas Prabowo.
Menurutnya, skema lama yang membuat dana parkir terlebih dahulu di pemda justru memperlambat pencairan dan tidak efisien. Ia meminta para menteri dan birokrat segera menyesuaikan diri dengan sistem yang lebih modern dan pro-rakyat.
Akhiri Keterlambatan, Jawab Aspirasi Guru
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan bahwa selama 15 tahun terakhir, dana tunjangan guru selalu ditransfer dari Kementerian Keuangan ke pemda terlebih dahulu. Alur panjang ini kerap menyebabkan keterlambatan pencairan hingga lebih dari tiga bulan di beberapa daerah.
“Kebijakan baru ini menjadi jawaban atas keresahan para guru. Pemerintah mendengar aspirasi dan bertindak cepat,” ujarnya.
Skema penyaluran langsung dinilai sebagai bentuk penyederhanaan birokrasi dan bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan guru. Saat ini, proses verifikasi dan validasi rekening guru sedang dilakukan.
1,8 Juta Guru Akan Terima Tunjangan Langsung
Tercatat sebanyak 1.476.964 guru ASN dan 392.802 guru non-ASN akan menerima tunjangan langsung ke rekening masing-masing. Dari jumlah tersebut, sekitar 250 ribu guru sudah selesai diverifikasi, sebagian besar dari Kabupaten Purbalingga, Temanggung, dan Kudus.
Untuk tahap awal, pencairan dilakukan secara rapel pada Maret 2025, mencakup tunjangan bulan Januari hingga Maret. Besaran tunjangan tidak berubah untuk ASN, namun guru non-ASN akan menerima kenaikan menjadi Rp 2 juta per bulan, dari sebelumnya Rp 1,5 juta.
“Ini hadiah bagi para guru menjelang Idulfitri, agar mereka bisa menyambut lebaran dengan lebih tenang dan bahagia,” ujar Abdul Mu’ti. (*)