Galian C Diduga Jadi Penyebab Banjir di Kanaan, DPRD Bontang Bakal Panggil Pihak Terkait

1 week ago 17

BONTANGPOST.ID, Bontang – Komisi C DPRD Bontang mengadakan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi yang rawan banjir di Kota Bontang pada Selasa, (8/4/2025).

Salah satu lokasi yang paling terdampak berada di Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, tepatnya di RT 1 Jalan Pongtiku.

Di kawasan ini, terdapat tambang galian C yang diduga menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir.

Seorang warga setempat Hidayat, mengungkapkan bahwa sejak adanya aktivitas penambangan, banjir sering kali terjadi, padahal sebelumnya mereka tidak pernah mengalami hal tersebut.

“Sebelum ada galian C, kami tidak pernah kebanjiran, tapi dalam enam tahun terakhir, kalau hujan deras, pasti banjir,” ujarnya.

Muhammad Sahib, anggota Komisi C DPRD Bontang, menegaskan bahwa masalah utama yang perlu segera diatasi adalah aktivitas penambangan galian C di kawasan Kanaan. Ia meminta pihak berwenang untuk segera menghentikan operasi tambang, terlebih jika tidak memiliki izin.

“Jika tidak ada izin, tutup saja itu tambangnya. Kami ingin pembangunan, tapi dampaknya harus diperhatikan,” ujar Sahib dengan tegas.

Sahib menekankan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Komisi C DPRD Bontang merupakan bentuk komitmen untuk mendengarkan langsung keluhan masyarakat mengenai masalah banjir.

Sementara, Sem Nalpa Mario yang juga anggota Komisi C DPRD Bontang, mengungkapkan bahwa pihaknya berencana untuk segera memanggil perwakilan perusahaan galian C dan warga Kanaan yang terdampak melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPRD Bontang.

“Kami akan panggil pihak terkait, karena ini memang menjadi perhatian serius kami. Hujan sedikit saja, banjirnya langsung tinggi,” katanya.

Ia juga menambahkan bahwa banyak warga yang tinggal dekat irigasi memilih untuk pindah karena khawatir dengan kondisi lingkungan yang rawan banjir.

“Pasir yang meluap hampir setengah bangunan, ini jelas menjadi masalah,” tegasnya.

Selain itu, warga mengeluhkan kerusakan pada penutup saluran air yang tidak dapat dibuka sejak lima tahun lalu. Adapun pengawasan terhadap pintu-pintu air harus diperketat, agar masalah banjir ini bisa segera ditangani. (*) 

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |