BONTANGPOST.ID, Bontang – Forum Lingkungan Hidup (FLH) Kota Bontang mengadakan acara silaturahmi dan buka puasa bersama pada Senin (24/3/2025), di Multi Purpose Building (MPB) Badak LNG.
Acara ini dihadiri oleh 23 perwakilan dari berbagai perusahaan, hotel, dan rumah sakit yang menjadi anggota FLH Kota Bontang.
Ketua Panitia Majus Luther Sirait, menjelaskan bahwa FLH Kota Bontang merupakan wadah untuk komunikasi dan kolaborasi terkait isu-isu lingkungan hidup di Kota Bontang yang telah berjalan sejak 2021.
Menurutnya, kesejahteraan warga Bontang juga menjadi perhatian FLH, dengan mendukung program-program Pemerintah Kota Bontang yang sedang berjalan, seperti pengurangan sampah, pengolahan sampah, hingga pemanfaatan sampah untuk bahan daur ulang yang ramah lingkungan.
“Mari kita dukung bersama agar Bontang dapat memberikan kontribusi positif untuk lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang Heru Triatmojo, menambahkan bahwa forum ini bertujuan untuk mensinergikan program-program terkait lingkungan, baik antarapemerintah maupun perusahaan.
Ia juga menyebut bahwa banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh anggota FLH, seperti penyediaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) yang dikelola oleh Badak LNG dan Pupuk Kaltim, penanaman pohon, dan Program Kampung Iklim (Proklim) untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Ini merupakan simbiosis mutualisme yang mendukung keberlanjutan ekonomi masyarakat, sambil menjaga kelestarian lingkungan,” tambahnya.
Senada Plt Director & COO Badak LNG sekaligus Ketua FLH Bontang Feri Sulistyo Nugroho, menyambut mengatakan kegiatan ini sebagai langkah untuk memperkuat kolaborasi dan sinergi antara perusahaan dan DLH. Ia juga mengapresiasi keberhasilan Kota Bontang dalam meraih tiga penghargaan Propernas yang menandakan komitmen perusahaan di Bontang terhadap kelestarian lingkungan.
“ESG (Environmental, Social, and Governance) kini menjadi perhatian global, dan ini merupakan indikator penting bagi keberhasilan investasi dalam pengelolaan lingkungan,” ujar Feri.
Sejak dibentuk pada 2021, FLH Bontang terus berupaya memperkuat koordinasi antarapemerintah, perusahaan, dan instansi di Bontang untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Sejumlah kegiatan yang telah dilaksanakan termasuk penyelenggaraan FLH di berbagai daerah, seperti Belitung, Lombok, dan Bali, serta kegiatan uji emisi kendaraan.
Feri menambahkan, dengan berkembangnya industri di Bontang, termasuk rencana operasional empat kilang Badak LNG pada 2027-2028, akan ada dampak terhadap lingkungan yang perlu dikelola dengan baik.
“Kami sangat berkomitmen untuk bekerja sama dengan DLH agar tata kelola lingkungan di Bontang dapat mendukung program pemerintah dan berdampak positif pada kinerja perusahaan,” tegasnya.
Dukungan juga datang dari Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni, yang mengingatkan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan demi keberlanjutan hidup. Neni menekankan bahwa Bontang telah dikenal sebagai kota gas dan kondensat, dan berharap Badak LNG dapat terus berkembang secara berkelanjutan.

Sebagai pimpinan daerah, Neni memastikan akan mendukung berbagai program perusahaan yang berfokus pada lingkungan dan transformasi sosial, termasuk penciptaan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.
Ia juga menanggapi permasalahan ruang terbuka hijau di beberapa area, dengan tetap menjalankan program Jumat Bersih di lokasi-lokasi tertentu. Menurutnya, Pemerintah Kota Bontang akan terus menggalakkan gerakan kelestarian lingkungan yang asri.
“Tidak perlu jauh-jauh belajar, lihat saja ke Badak LNG dan Pupuk Kaltim. Lingkungannya bagus, tanamannya banyak, masyarakatnya bersih,” tuturnya. (*)