23 hours ago
6
BONTANGPOST.ID, Bontang – Warga RT 25 Satimpo sudah menggelar rembuk warga pada akhir tahun lalu. Hasilnya selain infrastruktur, warga juga membutuhkan perlengkapan penunjang kegiatan warga. Ketua RT 25 Norsoni mengatakan ada tiga barang yang diperlukan saat ini.
“Sejatinya barang yang diusulkan ini sebagian sudah ada sebelumnya tetapi mengalami kerusakan,” kata Norsoni.
Sarana penerangan jalan menjadi kebutuhan pokok. Total ada 15 unit titik yang jika malam hari masih gelap. Meliputi Gang Mangga 1, Gang Mangga 2, Gang Mangga 3, dan salah satu kompleks perumahan di wilayah tersebut.
“Kalau yang area perumahan itu butuh sekira lima sampai enam titik,” ucapnya.
Nantinya daya penerangan jalan yang dibutuhkan tersambung dengan suplai dari PT PLN. Alasan tidak memilih daya tenaga matahari karena biaya pemeliharaannya lebih mahal. Belum lagi di beberapa titik sudah terjadi pencurian aki.
Di RT 25 juga sudah pernah memasang empat titik penerangan jalan. Memakai arus dari PT PLN. Berdasarkan riwayat pembelian token listrik lebih murah. Bahkan selama ini sarana tersebut ditanggung oleh Pemkot Bontang melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.
“Menyalanya malam saja, sehingga awet. Kalau habis Dinas Perkimtan yang mengisi,” tutur dia.
Selama ini warga hanya memberikan penerangan melalui depan rumah. Tetapi di beberapa titik sinar tersebut kurang optimal karena lokasinya jauh dari tengah jalan.
Selain itu, warga juga membutuhkan tarup untuk kegiatan warga. Sebelumnya warga memiliki ukuran 3×4 meter sebanyak dua unit. Tetapi kondisinya hancur dan robek. Pun demikian dengan inventaris tersebut berukuran 3×8 meter.
“Warga saat ini mengusulkan tarup ukuran 4×8 meter satu unit,” terangnya.
Tak hanya itu, warga juga mengajukan penambahan kursi sebanyak 75 unit. Jenis kursi yang diminta berbahan plastik. Sesungguhnya warga memiliki 70 kursi dari pengadaan pada 2015 silam. Tetapi sebagian besar mengalami kerusakan.
“Banyak yang patah kaki kursinya,” sebutnya. Diketahui, RT 25 terdiri dari 180 kepala keluarga atau sekira 600 jiwa. (*)
