Dari Dapur Rumahan ke Pasar California: Kisah Sukses Mitra Binaan PAMA INDO Amplang Qisbelin

1 day ago 10

BONTANGPOST.ID, Bontang – Bagi siapa pun yang  berkunjung ke Kalimantan Timur, mencicipi amplang adalah sebuah keharusan. Makanan ringan khas berbahan dasar ikan ini sudah menjadi ikon kuliner daerah. Teksturnya yang lembut dan rasa gurihnya yang khas membuat amplang digemari di seluruh Indonesia. Di Bontang, salah satu merek yang menonjol adalah Amplang Kuku Macan Qisbelin, produk dari UMKM binaan PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Distrik INDO. Tak hanya terkenal di kota asalnya, amplang ini kini telah menjelajah pasar internasional, bahkan hingga California, Amerika Serikat.

Di balik sukses Qisbelin, ada sosok Handrini Rahayuningtyas (31), seorang perempuan tangguh yang membangun bisnis ini dari nol. Berawal dari usaha rumahan, kini ia berhasil mengekspor 1.000 bungkus amplang ke luar negeri. Namun, perjalanannya tak semudah membalik telapak tangan. Penuh lika-liku, perjuangan Handrini menjadi bukti bahwa ketekunan dan semangat pantang menyerah dapat membuka peluang besar.

Handrini awalnya tidak pernah berpikir untuk menjadi pengusaha. Lulusan jurusan Matematika ini sempat bercita-cita bekerja di perusahaan besar. Ia pun mencoba melamar pekerjaan ke berbagai tempat, tetapi tak satu pun yang menerimanya.

“Saya ingin berkarier di perusahaan besar. Namun, setelah berkali-kali gagal dalam proses rekrutmen, saya mulai berpikir untuk mencari peluang lain,” ujarnya.

Di sisi lain, ibunya telah menjalankan usaha amplang sejak 2010. Handrini sering membantu, meskipun tidak terlalu terlibat secara langsung. Hingga suatu hari, ia menemani sang ibu dalam acara Asosiasi Makanan dan Minuman (ASMAMI) Kota Bontang. Secara tak terduga, ia ditunjuk menjadi Sekretaris ASMAMI oleh ketuanya, Ike.

Penunjukan itu menjadi titik balik dalam hidupnya. Ike menantangnya untuk memiliki produk sendiri jika ingin aktif di ASMAMI. Meski sempat ragu, dorongan itu akhirnya membuatnya mulai merintis usahanya sendiri: memproduksi amplang dengan merek Qisbelin.

Keputusan Handrini semakin bulat setelah ia bergabung dengan program pembinaan UMKM dari PAMA INDO pada 2018. Melalui berbagai pelatihan, mulai dari pengelolaan usaha, strategi pemasaran, hingga pengemasan produk, ia semakin percaya diri menjalankan bisnisnya.

Usahanya mulai menunjukkan perkembangan signifikan. Pada 2022, Handrini mengikuti asesmen UMKM PAMA INDO dan berhasil naik kelas menjadi UMKM Mandiri. Status ini membuka peluang bagi Qisbelin untuk menjangkau pasar lebih luas, termasuk ke luar negeri.

Dwi Setyono, Project Manager PAMA INDO, mengapresiasi pencapaian Handrini. “Qisbelin adalah contoh UMKM dengan potensi besar. Dari usaha rumahan, kini produknya sudah mendunia. Kami bangga bisa menjadi bagian dari perjalanannya,” ujarnya.

Kini, Handrini terus berinovasi agar Qisbelin semakin berkembang. Tak hanya untuk memperluas pasar, tetapi juga untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

“Saya ingin produk ini membawa nama Bontang ke dunia internasional. Saya juga berharap Qisbelin bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi lebih banyak orang,” katanya.

Untuk para pelaku UMKM lainnya, Handrini berpesan agar tak mudah menyerah. “Ketekunan dan kegigihan akan membuahkan hasil. Jangan takut bermimpi besar,” tutupnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email

Read Entire Article
Batam Now| Bontang Now | | |