2 weeks ago
27
BONTANGPOST.ID – Ketika email promosi sudah terkirim secara personal, pelanggan mendapat notifikasi pengingat keranjang belanja untuk menyelesaikan pembelian, dan pelanggan yang menghubungi melalui WhatsApp pertama kali akan menerima sapaan dengan sendirinya. Mungkinkah hal-hal tersebut diterapkan ke dalam operasional bisnismu?
Tidak ada yang tidak mungkin, karena saat ini otomatisasi marketing telah berkembang dengan cepat dan kompetitif. Teknologi ini telah menyederhanakan pemanfaatan sumber daya menjadi lebih cepat dan efisien, namun tetap relevan.
Sehingga bisnis tidak lagi kehilangan momentum peluang untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis. Serta, otomatisasi pada pemasaran ini dapat digunakan untuk berbagai jenis level bisnis. Bagaimana penerapannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Otomatisasi Marketing?
Otomatisasi marketing bukanlah hal yang baru saja muncul ke permukaan, kehadirannya sudah ada sejak lama, hanya saja fiturnya yang semakin canggih. Teknologi pemasaran ini juga bukan berarti mengerahkan semua proses pemasaran kepada robot.
Otomatisasi pemasaran lebih mudah didefinisikan sebagai teknologi yang membantu bisnis menyusun serangkaian aturan yang cerdas. Proses nantinya akan dijalankan oleh sistem untuk memastikan pesan pemasaran sampai kepada orang yang tepat, dan di waktu yang tepat. Bisa dikatakan, bisnis memiliki asisten virtual yang bisa bekerja selama 24 jam penuh.
Manfaat otomatisasi marketing dalam berbagai skala bisnis
Otomatisasi marketing bukan teknologi eksklusif yang hanya dikhususkan untuk perusahaan besar. Sebaliknya, cara kerjanya yang sederhana dan fleksibel dapat digunakan dan memberikan manfaat untuk berbagai jenis skala bisnis.
- Untuk bisnis kecil, otomatisasi membantu untuk menghemat tenaga, dan waktu, terutama jika pemilik mengelola tugas pemasaran dan customer service secara mandiri.
- Untuk bisnis menengah yang menghadapi tantangan skalabilitas, otomatisasi marketing akan menjaga konsistensi komunikasi, serta menyederhanakan alur kerja pemasaran.
- Untuk bisnis skala besar yang membutuhkan kontrol atas pemasaran yang masif, otomatisasi akan memudahkan proses pemasaran agar berjalan dengan cepat dan tepat sasaran, sekalipun dalam jumlah besar.
Strategi Praktis Menerapkan Otomatisasi Marketing
Jika membahas tentang otomatisasi marketing, yang terlintas dibenak kita pertama kali adalah, apa saja alat yang dibutuhkan? Padahal teknologi secanggih apapun, tidak dapat bekerja maksimal tanpa dibarengi dengan strategi yang tepat. Berikut beberapa strategi agar otomatisasi dapat membentuk alur kerja yang sistematis.
1. Mulai dari proses marketing yang sering diulang
Sebelum menetapkan apa saja alat yang digunakan, sebaiknya tinjau terlebih dulu apa saja proses pemasaran yang paling sering dilakukan. Apakah saat melakukan proses tersebut bisnis menghadapi masalah?
Jika bisnis sering mengirimkan pesan sambutan kepada pelanggan baru, menjawab pertanyaan yang sama berulang kali, hingga mengirimkan follow-up kepada pelanggan dengan keranjang belanja yang terabaikan. Maka, penerapan otomatisasi pemasaran dapat dimulai dengan:
- autoresponder, fitur otomatisasi yang akan mengirimkan pesan sambutan secara otomatis sesaat setelah pelanggan melakukan transaksi atau memulai interaksi.
- template balasan Whatsapp, kamu dapat menyimpan berbagai template pesan untuk menjawab pertanyaan yang sering ditanyakan melalui aplikasi Whatsapp.
2. Pilih tools yang sesuai dengan skala bisnis
Platform bisnis penyedia otomatisasi marketing selalu menawarkan banyak fitur canggih, tapi hal tersebut tidak bisa menjadi tolok ukur utama dalam memilih tools. Yang terpenting adalah, memastikan alat dapat memenuhi berbagai kebutuhan pemasaran bisnis agar menjadi lebih efisien.
Sehingga memilih tools untuk bisnis kecil akan berbeda kebutuhannya untuk bisnis skala besar. Misalnya, bisnis kecil seringkali terbatas dengan jumlah tim dan anggaran yang minim. Sehingga tools yang dibutuhkan harus mudah digunakan, harga terjangkau dan fitur dasar yang lengkap seperti, Kommo, Mailchimp, hingga Buffer.
Tentu, spesifikasi pemilihan tools akan berbeda untuk bisnis skala besar atau perusahaan. Perusahaan memiliki jumlah klien atau pelanggan yang besar, sehingga membutuhkan sistem dengan skalabilitas tinggi.
Selain itu, dengan banyaknya jumlah pelanggan, karakteristiknya juga akan sangat beragam. Sehingga perusahaan membutuhkan tools, seperti Salesforce, Hubspot, dan Marketo untuk melakukan personalisasi tingkat lanjut, maupun mengatur kontrol atas alur proses marketing.
3. Bangun alur otomatisasi bertahap
Penerapan otomatisasi marketing yang efektif perlu dibangun dengan sistematis, agar bisnis bisa mendapatkan hasil terbaik. Alur otomatisasi bertahap perlu dibangun dengan mempertimbangkan kompleksitas dan skala bisnis agar pengelolaan proses tidak menjadi beban tambahan.
Pembuatan alur otomatisasi bertahap pada bisnis kecil dapat dimulai dengan fokus pada proses otomatisasi yang paling sederhana dan tidak terlalu banyak variabel. Sedangkan untuk bisnis menengah, pembuatan alur otomatisasi dapat dimulai dengan menambah kompleksitas seperti segmentasi pelanggan, hingga alur nurturing untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan pelanggan.
4. Segmentasikan audiens sejak awal pembentukan strategi
Segmentasi audiens merupakan cara mengelompokkan pelanggan berdasarkan karakteristik. Segmentasi perlu dilakukan sejak awal, agar bisnis dapat mengirimkan pesan pemasaran secara relevan.
Apapun skala bisnisnya, segmentasi akan mengoptimalkan setiap interaksi dengan audiens, mengarahkan pada strategi komunikasi yang personal dan terarah. Segmentasi dapat dimulai secara sederhana dengan memanfaatkan data yang ada.
Dengan menggunakan segmentasi yang tepat sejak awal penyusunan strategi, harapannya bisnis dapat meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus meningkatkan konversi.
5. Integrasikan otomatisasi dengan CRM dan platform lain
Integrasi antara sistem otomatisasi marketing dengan CRM (customer relationship management) maupun platform lainnya, akan memastikan setiap data pelanggan dapat digunakan secara maksimal. Artinya, bisnis dapat mengelola data pelanggan dengan lebih terstruktur di berbagai saluran komunikasi pemasaran.
Integrasi ini juga memungkinkan bisnis menjadi lebih efisien dalam meningkatkan pengalaman pelanggan yang konsisten. Kembali lagi, integrasi ini perlu disesuaikan dengan kebutuhan pemasaran serta kemampuan alat yang digunakan oleh bisnis.
Integrasi yang sesuai kebutuhan akan membantu bisnis mengoptimalkan alur otomatisasi marketing dan menciptakan hubungan yang lebih erat dengan pelanggan.
6. Gunakan trigger yang relevan untuk mengirim pesan
Trigger adalah kondisi tertentu yang memicu pengiriman pesan otomatis. Dalam otomatisasi pemasaran, trigger digunakan untuk memastikan pengiriman pesan yang tepat waktu dan sasaran. Misalnya, pengunjung yang website bisnis mengisi form pendaftaran subscribe newsletter secara otomatis akan mendapatkan email terkait informasi lebih lanjut.
Selain dalam website, trigger dalam otomatisasi marketing juga sering digunakan dalam aplikasi pesan singkat Whatsapp. Bisnis dapat menyesuaikan kata pemicu untuk menampilkan katalog produk dengan cara yang unik.
Misalnya, menggunakan fitur Whatsapp carousel untuk mengirimkan pesan yang menampilkan produk dalam format media yang interaktif. Selain dapat menjaga keterlibatan pelanggan, cara ini akan memudahkan pelanggan untuk memilih produk yang sesuai.
Saatnya Mengembangkan Bisnis dengan Otomatisasi yang Tepat
Otomatisasi marketing adalah alat yang berguna bagi semua kalangan bisnis. Menggunakan strategi yang tepat, otomatisasi akan meningkatkan efisiensi, personalisasi, dan pengelolaan data pelanggan yang lebih baik.
Yang terpenting, bisnis tidak boleh melewatkan proses evaluasi strategi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika rencana yang dirancang telah matang, maka strategi dapat dijalankan dalam jangka waktu yang panjang. Jangan ragu untuk memulai, Saatnya untuk mengambil langkah pertama dan mengembangkan bisnis dengan strategi otomatisasi pemasaran yang tepat. (*)
