BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemkot Bontang merencanakan akan menambah jumlah gedung di RSUD Taman Husada.
Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengatakan penambahan itu dilakukan untuk memperbanyak layanan perawatan di rumah sakit pelat merah tersebut.
“Khusus pembangunan gedung C RSUD Taman Husada akan menggunakan skema multiyears contract atau tahun jamak,” kata Neni.
Sementara Dirut RSUD Taman Husada dr Suhardi mengatakan untuk tahun ini akan dilakukan perencanaan pembangunan Gedung C. Anggaran yang dikucurkan yakni Rp2 miliar. Berasal dari APBD Bontang.
“Kalau dari BLUD tidak mencukupi untuk kebutuhan anggarannya,” ucapnya.
Proses lelang untuk kajian perencanaan akan dilakukan dalam waktu dekat. Kini pihak manajemen rumah sakit masih mempersiapkan dokumennya. Sehubungan dengan kebutuhan anggaran untuk pembangunan gedung mencapai Rp300 miliar.
“Terkait skema pembayaran untuk pengerjaan pembangunan masih menunggu keputusan dari wali kota dan DPRD,” tutur dia.
Berdasarkan hasil FS, terdapat rekomendasi untuk penambahan gedung C RSUD Taman Husada. Rencana lokasinya di bagian samping gedung Bengkirai. Upaya penambahan gedung ini sudah santer terdengar apalagi pemkot juga membuat akses baru bagi warga Kampung Gotong Royong.
Pasalnya, selama ini warga di area tersebut menggunakan akses di pintu gerbang keluar RSUD Taman Husada. Pergeseran ini dikarenakan lahan yang selama ini dijadikan jalur mobilisasi akan dipakai untuk pembangunan gedung baru.
“Nantinya dari DED diketahui konsep bangunan secara pasti dan berapa kebutuhan anggarannya,” tutur dia.
Faktor penambahan gedung ini lantaran ada pelayanan yang berkembang. Sebelumnya layanan onkologi, kemoterapi, hingga bedah saraf sudah dibuka. Kondisi ini membuat jumlah pasien rawat inap potensi mengalami pertambahan.
Nantinya gedung utama tetap akan dipakai untuk rawat inap dan pemeriksaan penunjang. Sementara gedung C akan diperuntukkan tambahan pelayanan rawat inap, tambahan ruang operasi, dan intensif care.
Sesuai Permenkes, diatur bahwa jumlah tempat tidur rawat inap 10 persen ada fasilitas insentif care. Baik itu ruang intensive care unit(ICU), pediatric intensive care unit (PICU), neonatal intensive care unit (NICU), hingga intensive cardiology care unit (ICCU).
“Saat ini jumlah intensif care sudah sesuai proporsinya dengan tempat tidur. Tetapi kalau nanti ada gedung baru untuk rawat inap. Pastinya jumlahnya butuh tambahan,” terangnya.
Apalagi saat ini untuk tindakan operasi yang terjadwal mengantre. Sebab operasi sifatnya emergency selalu tinggi. Sehingga dengan gedung baru nanti ada pemisahan peruntukkan. Gedung lama untuk operasi darurat karena satu bangunan dengan instalasi gawat darurat.
“Sementara untuk operasi terjadwal di gedung baru,” sebutnya.
Berdasarkan taksiran, jumlah tempat tidur rawat inap di ruang baru mencapai 200 unit. Sehingga total RSUD Taman Husada akan memiliki 400 tempat tidur pasien rawat inap. Saat ini pasien dari Kutim juga kerap dirujuk ke rumah sakit pelat merah ini. Lantaran fasilitas medis yang sudah mulai lengkap. (ak)