BONTANGPOST.ID, Bontang – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Bontang telah mengajukan paket kegiatan untuk pembiayaan bersumber dari Bankeu Pemprov Kaltim tahun depan. Kepala Bapperida Bontang, Amiruddin Syam mengatakan, nilai yang diajukan mencapai Rp1,4 triliun.
“Ada sekira 30 kegiatan yang kami usulkan. Jumlah paket ini memang sedikit karena jumlah anggaran yang dibutuhkan besar,” kata Amiruddin.
Terbesar menurutnya ialah penanganan banjir. Beberapa bentuk kegiatannya yakni penurapan sungai dan pembangunan Polder Tanjung Laut. Khusus penurapan sungai masih ada sekira 10 kilometer yang belum terpasang turap. Akibatnya masih ada titik air meluap dan menuju ke permukiman warga.
“Berdasarkan data dari Dinas PUPRK ada 40 persen dari panjang sungai yang belum diturap,” ucapnya.
Penurapan ini akan terbagi dalam enam segmen. Selain itu, pembangunan Polder Tanjung Laut juga diusulkan untuk mendapatkan bantuan anggaran dari Pemprov. Terlebih tahun ini Pemkot Bontang akan menyelesaikan status lahan dengan skema pembebasan.
“Khusus Polder Telihan memang belum karena lahannya belum bersifat clear. Sementara untuk peninggian jalan Piere Tendean Bontang Kuala dan optimalisasi Waduk Kanaan akan memakai APBD,” tutur dia.
Tak hanya penurapan sungai dan pembuatan polder, pemkot juga mengajukan untuk revitalisasi saluran drainase dan jalan. Selain penanganan banjir, pemkot juga mengusulkan untuk masalah kebencanaan, kesehatan, pendidikan, pariwisata, kemudaan, pertanian, perikanan, lingkungan hidup, infrastruktur dan perumahan, sosial, serta peningkatan SDM.
“Kami dorong untuk mendapatkan anggaran melalui bankeu,” terangnya.
Diketahui pada tahun ini Bontang mendapatkan bankeu dari Pemprov Kaltim sebesar Rp226 miliar. Berdasarkan anggaran tersebut, terdapat 10 kegiatan yang terakomodasi. Terbanyak adalah peningkatan saluran drainase atau penurapan sebanyak enam kegiatan.
Rinciannya yakni peningkatan saluran drainase di Kanaan Rp55,5 miliar, segmen I Satimpo Rp30 miliar, segmen II Satimpo Rp25 miliar, Tanjung Laut Indah Rp30 miliar.
“Kemudian ada penurapan Jembatan Asmawarman menuju jembatan Jalan Balikpapan Rp35 miliar, dan drainase Jalan HM Ardans Rp25 miliar,” sebutnya.
Selain itu, untuk bidang Bina Marga, hanya ada rekonstruksi trotoar dan drainase di Jalan R Soeprapto. Anggarannya senilai Rp25 miliar. Kemudian ada pos anggaran untuk penyuluhan pertanian senilai Rp150 juta, pengawasan keuangan pemerintah daerah Rp200 juta, dan percepatan penurunan tengkes atau stunting Rp800 juta.
Untuk diketahui, Bontang mendapatkan bankeu senilai Rp132,98 miliar pada 2024. Alokasi dana bantuan keuangan tersebut untuk penanganan dan pengendalian banjir. (*)