BONTANGPOST.ID, Bontang – Pemkot Bontang melakukan terobosan untuk penanganan stunting. Mereka memprogramkan pemberian makanan bergizi gratis bagi anak stunting. Berdasarkan data terdapat sekira 1.500 balita yang mengalami gizi bermasalah.
“Program ini dalam rangka pemenuhan gizi. Karena stunting itu menyangkut gizi, sanitasi, dan penyakit kronis yang harus diobati,” kata Neni.
Nantinya pemkot menyalurkan makanan bergizi sehari dua kali. Per porsinya senilai Rp15 ribu. Sehingga total dalam sehari untuk satu anak anggaran yang dipatok ialah Rp30 ribu. “Dari angka ini diharapkan untuk makanan itu Rp25 ribu. Lima ribu rupiahnya untuk pengantaran,” ucapnya.
Namun untuk pendistribusian pemkot tidak lagi memakai skema kelompok masyarakat (pokmas). Jika memakai bantuan operasional kesehatan (BOK) memang diwajibkan untuk membentuk pokmas. Tetapi program ini nantinya bersumber dari APBD Bontang.
“Kami akan melibatkan anak muda. Mulai dari saka bhakti husada, saka kencana, mahasiswa, hingga KNPI,” tutur dia.
Diharapkan dengan keterlibatan anak muda ini bisa menjadi pengalaman. Sebab di masa depan mereka akan mempunyai anak juga. Tujuannya agar mereka memahami bagaimana terkait dengan penanganan stunting. “Keterlibatan mereka ini supaya anak muda memiliki peran sehingga ada kebanggan untuk menyukseskan program pemerintah,” terangnya.
Meski demikian anak muda ini akan didampingi. Termasuk untuk memasaknya bakal ada pengelola. Pun demikian dengan takaran gizi juga perlu pengamatan dari ahli.
Neni menyebut program ini berbeda dengan makan bergizi gratis milik pemerintah pusat. Jika MBG skemanya terpusat maka pengelolaan ini dipetakan berdasarkan wilayah. “Misalnya untuk Bontang Lestari nanti yang masak warga sekitar,” sebutnya.
Dengan program ini diharapkan kurun 56 hari stunting di Kota Bontang sudah zero. Neni juga akan melakukan koordinasi dengan Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris untuk menentukan skemanya. (*)